COVID-19 Di Kepri: Kenapa Batam Perlu Belajar Dari Anambas-Natuna?
angkaberita.id – Kasus pandemi di Kepri terus terjadi, terutama di Batam. Secara nasional, pandemi juga telah menyebar luas ke sekujur negeri. Kabar baiknya terdapat 16 daerah terbilang “steril” dari pandemi sejak tujuh bulan terakhir, dua di antaranya di Kepri. Yakni Anambas dan Natuna.
Pandemi COVID-19 kali pertama merebak di tanah air awal Maret silam, dan sejak itu menyebar luas ke berbagai daerah, dengan Pulau Jawa menjadi episentrum penyebaran.
Bahkan, kasus di tanah air telah tembus di angka 250.000 kasus. Meski demikian, berdasarkan data Satgas COVID-19, ternyata terdapat 16 daerah di tanah air sejak tujuh bulan pandemi terbilang bebas dari pandemi, alias masuk zona hijau.
Zona hijau dimaksud, selain tidak terdampak juga berisiko rendah. Berdasarkan data Satgas COVID-19, jumlah daerah zona hijau di tanah air berdasarkan kategori, terdapat 3,11 daerag tidak terdampak, dan 3,70 persen tidak ada kasus.
“Dilihat dari daerah tidak terdampak (dari) 20 jadi 16. Kami mohon 16 kabupaten kota menjaga wilayahnya jangan sampai terdampak COVID-19,” kata Prof Wiku, Jubir Satgas COVID-19 dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9/2020), seperti dilansir detikcom.
Kepri terdiri tujuh kabupaten dan kota, dengan jumlah penduduk terbanyak di Batam. Secara geografis, meskipun dipisahkan perairan, Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun terbilang dekat. Jarak tempuh ke daerah satu sama lain, hanya dalam hitungan jam.
Kabupaten Anambas, Lingga dan Natuna, terbilang daerah kepulauan, dengan jumlah penduduk tersebar ke berbagai pulau penyangga pulau ibukota kabupaten, meskipun tidak merata.
(*)