COVID-19: Jokowi Andalkan Ibu-ibu PKK Tekan Klaster Keluarga, Batam Prioritas?
angkaberita.id-Pandemi COVID-19 di Kepri tembus angka 2.000 kasus. Selain klaster perusahaan, juga tercatat klaster keluarga. Secara nasional, klaster keluarga juga melejit bersaing dengan klaster perkantoran. Hingga kini, tercatat 1.000 klaster di tanah air, termasuk klaster keluarga.
Presiden Jokowi, melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, meminta bantuan kepada ibu-ibu PKK di daerah di sekujur negeri, khususnya sosialisasi pemakaian masker.
“Kami di KemenPPPA adalah bagaimana kita mengampanyekan dan sosialisasi masif kepada para keluarga terutamanya perempuan dan anak,” kata Menteri P3A Bintang Puspayoga, seperti dilansir CNBC Indonesia.
Menteri Puspayoga mengaku bakal meminta bantuan ibu-ibu PKK di daerah. Selain PKK, dengan forum anak pihaknya juga akan menggencakan gerakan 3M: Memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan.
Kaum perempuan, sebutnya, punya peran besar dalam soal itu. “Apalagi di dalam keluarga ada kelompok rentan seperti balita dan lansia,” kata Menteri Puspayoga. Balita berpotensi menjadi carrier, sedangkan lansia termasuk berisiko tinggi tertular.
Di Kepri, penambahan terbanyak kasus COVID-19 di Batam. Selama dua pekan terakhir, penambahan di angka dua digit, per harinya bahkan tembus belasan kasus baru. Hingga 23 September, tercatat sebanyak 1.430 kasus.
Berdasarkan pekerjaan pasien, kasus terbanyak di karyawan swasta sebanyak 524 orang. Kemudian ibu rumah tangga sebanyak 165 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 146 orang. Sebagian besar pasien berusia produktif, terbanyak di kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 471 orang.
Sehingga, berdasarkan peta risiko pandemi hingga 21 September, Batam masih berstatus zona merah alias penularan tinggi. Kecuali Kecamatan Galang, kasus COVID-19 di Batam tersebar merata di 11 dari 12 kecamatan di Bumi Bandar Madani. Penduduk Kepri, sebagian besar juga terkonsentrasi di Batam, dengan kelompok usia produktif mendominasi.
(*)