Jelang Pilpres Amerika Serikat (3): Buka Membuka Sekolah Saat COVID-19 Terbelah Berdasarkan Pilihan Politik Pilpres
angkaberita.id – Jika di tanah air, pertimbangan membuka sekolah terutama kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas ialah persetujuan orang tua peserta didik dan status hijau pandemi COVID-19 daerah bersangkutan, di Amerika Serikat jelang Pilpres pertimbangannya tak jauh dari pilihan politik warga bersangkutan.
Kalau di tanah air, sebagian alasan lainnya membuka KBM di kelas akibat keluhan lonjakan pengeluaran tambahan pulsa internet dan ketiadaan gagdet sekolah online alias PLJJ, sehingga terdapat kepala dinas pendidikan akhirnya memberikan lampu hijau jika ada peserta didik ingin belajar di sekolah, maka di Negeri Paman Sam dukung mendukung pembukaan sekolah identik dengan dukung mendukung presiden jelang Pilpres mendatang.
Seperti ditulis Statista mengutip hasil survei Gallup, terdapat 68 persen orang tua berlatar belakang pendukung Partai Republik, pendukung Presiden Donald Trump, setuju pembukaan sekolah penuh waktu dibanding 13 persen orangtua mengaku sebagai pendukung Partai Demokrat.
Survei itu juga mengungkapkan, orangtua peserta didik dengan kecenderungan pendukung Partai Demokrat juga terbilang “sangat khawatir” anak-anak mereka tertular COVID-19 di sekolah, dibanding orangtua peserta didik mengaku pendukung Partai Republik. Hanya 9 persen saja di kubu terakhir mengaku “sangat khawatir” anaknya tertular COVID-19 di sekolah.
You will find more infographics at StatistaAnalisis terhadap survei seperti mengonfirmasi betapa politisnya persoalan COVID-19 di Negeri Paman Sam sana. Bahkan, mengakibatkan warga Amerika Serikat terbelah soal urusan pembukaan sekolah selama pandemi COVID-19. Kondisi itu akhirnya memaksa CDC, lembaga pencegahan penyakit di Amerika Serikat, mengeluarkan panduan bagaimana membuka persekolahan aman bagi peserta didik.
Persoalannya, panduan itu justru menjadi tantangan tersendiri penerapannya, selain memerlukan anggaran tambahan juga tak mudah bagi sekolah menerapkannya begitu saja dengan membuka sekolahnya. (*)