Merdeka Belajar: Mendikbud Tantang Guru Berani Ambil Risiko. Maksudnya?

dengan kebijakan merdeka belajar, mendikbud menantang guru berani ambil risiko. apa itu?/foto dokumentasi kemendikbud via cnbcindonesia.com

Merdeka Belajar: Mendikbud Tantang Guru Berani Ambil Risiko. Maksudnya?

angkaberita.id – Kemendikbud mendorong sekolah di tanah air, termasuk di Kepri berdaptasi dengan mencari terobosan kebijakan Merdeka Belajar. Terbaru, Kemendikbud menyoroti kapasitas guru melalu kebijakan Guru Penggerak.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, Guru Penggerak kegiatan belajar mengajar (KBM) berfokus pada dampak hasol belajar melalui pengembangan kepemimpinan dan pedagogis. Kuncinya, seperti dilansir CNBC Indonesia mengutip Mendikbud, guru harus bernai mengambil risiko dan berinovasi.

Dua kepala sekolah, seperti Nadiem kenalkan, menjadi contoh nyata terobosan itu. Yakni, Mariance Wila Dida, Kepala SDN 9 Masohi di Maluku Tengah. Sejak tahun 2016, dia mengembangkan metode sekolah ramah anak. Kendati penuh tantangan di masa awal, kini peserta didik di situ mudah menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.

Seperti diketahui, ikatan sosial di Maluku sempat tercabik-cabik akibat konflik sosial hampir dua dekade silam. Terobosan berikutnya, Nadiem memperkenalkan, Nyoman Darta. Kepala SMAN 1 Bali Mandara.

Menyadari maroritas peserta didiknya berasal dari keluarga miskin, menyemangatinya menerapkan metode pendidikan tanpa melihat latar belakang.

Bentuknya Research Base School, alias satu murid satu riset, dengan membentuk komunitas praktik dan komunitas guru berbagi pengalaman dan pengetahuan. Darta rutin mengunjungi guru dan mendampinginya.

Hasilnya, peserta didiknya berkembang dan banyak meraih prestasi, bahkan di tingkat internasional. Bahkan, 97 persen lulusan sekolah berkuliah di universitas terbaik di tanah air, termasuk di luar negeri.

(*)

Bagikan