Jibaku Hadapi COVID-19: Semarang Berikan Sembako Warga ODP, Batam Siap Ngutang

bantu warga hadapi pandemi covid-19, pemko semarang berikan sembako ke warga berstatus orang dalam pemantauan alias odp/foto cnn indonesia/damar

Jibaku Hadapi COVID-19: Semarang Berikan Sembako Warga ODP, Batam Siap Ngutang

angkaberita.id – Sejumlah kelonggaran diterbitkan pemerintah demi meringankan beban warga menjalani hidup di masa pandemi COVID-19, mulai relaksasi kredit hingga kelonggaran daerah mengubah skema APBD-nya, termasuk memperbesar pos bansos.

Sederet kebijakan lainnya tengah menunggu lampu hijau pemerintah, termasuk keringanan pembayaran tarif listrik. Bahkan, pemerintah dan DPR juga sepakat menghapus ujian nasional, setahun lebih cepat dari rencana semula tahun 2021.

Di Semarang, Pemko setempat bahkan menyiapkan bantuan sembako buat warga dengan status Orang Dalam Pantauan (ODP) COVID-19. Seperti dilansir CNN Indonesia, bantuan dimaksud pendistribusiannya ke masing-masing kecamatan.

Di Batam, kalangan pengusaha menggalang dana demi penyediaan alat pengaman diri (APD) dan sarana penunjang perawatan pasien lainnya. Bahkan, demi menekan penyebaran pandemi, Walikota Batam Muhamad Rudi seperti dikutip harian Kompas edisi Sabtu, 21 Maret 2020, kalau perlu ngutang demi menambal biaya keperluan itu.

Batam beberapa waktu lalu sempat mencuat ke pentas nasional seiring lontaran lockdown bersama dengan Jakarta dan Bali dari anggota DPR di Senayan. Namun Presiden Jokowi menegaskan, lockdown merupakan kewenangan pusat.

Pemerintah sendiri agaknya memilih pendekatan mitigasi ala Korea Selatan, yakni dengan social distancing dan tes massal ke warga, dengan prioritas dokter dan orang dalam pemantauan (ODP).

Persiapan ke situ telah dilakukan dengan pendistribusian sarana penunjang ke sejumlah daerah, termasuk menggesa penyediaan fasilitas kesehatan dadakan mengantisipasi lonjakan kasus hasil dari tes massal itu.

Selain kebijakan pembatasan aktivitas sosial tadi, pemerintah juga berencana mengencangkannya menjadi pembatasan fisik (physical distancing). Presiden Jokowi mengaku, seperti dilansir detik.com, telah mengantongi sejumlah skenarionya jika jadi diterapkan.

Skenarionya dari ringan, sedang hingga berat. Pemerintah juga telah memetakan wilayah terdampak seiring kebijakan itu, berikut imbas penurunan pendapatan warga paling terdampak di daerah bersangkutan berdasarkan mata pencarian.

Empat daerah, dalam skenario sedang, terdampak di antaranya NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan dan Sumatera Utara. Secara nasional, hingga Selasa (24/3/2020) kasus COVID-19 terus bertambah.

Laporan Katadata mengutip penjelasan resmi Gugus Tugas COVID-19, bertambah 107, belakangan diralat pihak gugus tugas COVID-19 hanya 106 kasus baru, sehingga total terdapat 685 kasus, 55 pasien di antaranya meninggal. Jakarta masih menjadi episentrum, dengan 424 kasus dan 31 pasien di antaranya meninggal.

Di Kepri, jumlah kasus hingga 24 Maret 2020 pukul 15.05 WIB, terdapat 5 kasus seorang di antaranya meninggal, yakni pasien kasus satu di Batam, meskipun sejumlah media di Kepri melansir pasien di Karimun juga dikabarkan meninggal.

Kendati tak membantah kabar itu, namun pihak terkait masih menunggu hasil uji laboratorium demi memastikan penyebabnya. Di Tanjungpinang, pasien positif COVID-19 juga tengah menunggu hasil tes keduanya, setelah hasil tes pertama dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani perawatan di RS Ahmad Thabib. (*)

Bagikan