COVID-19 Bikin Presiden Trump Uring-uringan, Hampir 10 Persen Tenaga Medis Italia Kena Corona

presiden amerika serikat donald trump mulai uring-uringan dikritik soal caranya menghadapi pandemi covid-19 di negeri paman sam/foto via youtube.com

COVID-19 Bikin Presiden Trump Uring-uringan, Hampir 10 Persen Tenaga Medis Italia Kena Corona

angkaberita.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mulai uring-uringan dengan terus melesatnya kasus pandemi COVID-19 di negaranya. Pemerintah Italia berjibaku memerangi pandemi di negerinya, bahkan hampir 10 persen tenaga medisnya terjangkit virus corona.

Di tanah air, jumlah dokter gugur saat bertugas menangani pandemi COVID-19 terus bertambah. Terbaru, Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan hingga Senin (24/3/2020) telah enam dokter meninggal saat bertugas.

Lima orang di antaranya akibat terjangkit vairus corona, seorang lagi terkena serangan jantung saat menyiapkan keperluan penanganan pasien COVID-19.

“Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19,” bunyi pernyataan resmi IDI seperti dilansir Kompas.com dari akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia.

Kondisi serupa juga dialami Italia, bahkan jumlahnya berada di angka ribuan. Seperti dilansir CNN Indonesia, setidaknya 4.826 tenaga medis, termasuk dokter terjangkit COVID-19, belasan di antaranya dilaporkan meninggal.

Jumlah tenaga medis terjangkit, dalam hitungan CNN, setara 9 persen dari keseluruhan kasus COVID-19 di Italia. Sebagian besar dokter meninggal berada di lokasi episentrum, yakni Lombardia. Di luar China, kasus COVID-19 di Italia tertinggi di dunia. Bahkan, kasus kematiannya juga melewati China.

Italia menjadi episentrum pandemi COVID-19, dan eropa berada dalam zona merah penyebaran pandemi COVID-19. Tak heran, jumlah negara di eropa “mengunci wilayahnya kian bertambah. Tentara dikerahkan dengan menindak tegas warga abai kebijakan pemerintah.

Setelah eropa, Amerika Serikat menjadi episentrum pandemi COVID-19 di benua Amerika. Kini bahkan seluruh negara bagian di Negeri Paman Sam terjangkit COVID-19. Presiden Donald Trump mulai kelabakan, bahkan menjadi uring-uringan dengan kritik soal penanganan pandemi COVID-19.

Di tanah air, Presiden Jokowi menyadari tingginya risiko tenaga medis dimaksud. Selain menyediakan alat perlindungan diri (APD) selama bertugas menangani pasien COVID-19, pemerintah juga melindungi mereka dengan asuransi dan tunjangan khusus.

Seperti diberitakan detik.com, pemerintah menyiapkan anggaran khusus kepada mereka. Rinciannya, seperti dijelaskan Presiden Jokowi, sebagai berikut:

1. Dokter spesialis: Rp 15 juta
2. Dokter umum dan dokter gigi: Rp 10 juta
3. Bidan dan perawat: Rp 7,5 juta
4. Tenaga medis lain: Rp 5 juta.

“Kemudian akan diberikan santunan kematian sebesar Rp 300 juta. Ini hanya berlaku untuk daerah yang sudah menyatakan tanggap darurat,” tutur Jokowi. Pemerintah juga mengkaji pemberian insetif serupa ke petugas rumah sakit pasien COVID-19 di luar tenaga medis.

Kasus COVID-19 di tanah, hingga Minggu (22/3/2020) pukul 15.52 WIB, juga terus bertambah. Terdapat 514 kasus, atau bertambah 64 kasus baru, dan 48 pasien di antaranya meninggal. Pasien sembuh sebanyak 29 orang.

Di Kepri, jumlah ODP dan PDP juga bertambah seiring rencana pemerintah menggelar tes massal. Hingga Minggu (22/3/2020) pukul 17.30 WIB, sebanyak 506 orang dalam pemantauan (ODP dan 52 pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 4 kasus COVID-19, seorang di antaranya meninggal. Pasien itu berlokasi di Batam.

Lalu bagaimana kesiapan sumber daya medis di Kepri? Selain menyiagakan 33 rumah sakit rujukan di sekujur Kepri, mengutip data BPS Kepri, jika seluruh potensi tenaga medis dikerahkan, terdapat 1.723 dokter dengan rincian 565 dokter spesialis, 928 dokter umum dan 230 dokter gigi.

Sebanyak 972 dokter di antaranya bertugas di Batam, termasuk dokter spesialis dan dokter umum. Khusus dokter spesialis dan dokter umum di Kepri, sebagian besar berdinas di rumah sakit, yakni 881 dokter. Sedangkan jumlah perawat se-Kepri sebanyak 4.596 orang, dengan sebaran terbanyak di Batam 1.962 orang. (*)

Bagikan