Kematian Akibat DBD Lampaui COVID-19, Kepri Seorang Penderita DBD Meninggal
angkaberita.id – Di tengah pandemi COVID-19, diam-diam serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di tanah air merisaukan. Bahkan, tiga provinsi di Sumatera termasuk 10 tertinggi kasus kematian akibat DBD.
Hingga 15 Maret 2020, seperti dilansir Katadata mengutip data Kemenkes RI, sebanyak 164 nyawa terenggut akibat serangan DBD di sekujur negeri. Jauh di atas kasus COVID-19 sebanyak 5 orang, termasuk seorang WNA.
Jumlah kematian tertinggi tercatat di Nusa Tenggara Timur. Dari 3.407 kasus DBD, 39 penderita di antaranya meninggal. Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan kasus kematian tertinggi di tanah air akibat DBD, yakni 21 penderita dari 2.571 kasus.
Jawa Tengah menempati tiga tertinggi kasus kematian akibat DBD, yakni 16 jiwa dari 1.197 kasus. Penderita meninggal tersebar di 24 provinsi di tanah air. Di Sumatera, kematian tertinggi akibat DBD berada di Lampung, sebanyak 14 jiwa.
Kemudian Jambi dan Bengkulu, masing-masing, 7 dan 4 penderita. Menggenapi hingga urutan lima besar di Sumatera, ialah Riau dan Sumatera Selatan, masing-masing, 3 penderita DBD meninggal.
Di Kepri dilaporkan seorang penderita meninggal. Kasus kematian akibat DBD di Kepri bersama dengan Bangka Belitung termasuk dua terendah di Sumatera. Praktis, 9 dari 10 provinsi di Negeri Swarnadwipa terdapat korban meninggal kasus DBD. Hanya Aceh sejauh ini masih nihil kematian akibat DBD.
Secara nasional, Kepri dan Bangka Belitung bersama dua provinsi lainnya, yakni Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Utara, juga terendah kasus kematian akibat DBD, masing-masing, sebanyak seorang penderita DBD meninggal, setidaknya hingga 15 Maret 2020.
(*)
