Kementerian Desa Gelar Lomba BUMDes, Total Hadiah Rp 4 Miliar
angkaberita.id – Mengapresiasi kinerja dan pengelolaan BUMDes di tanah air, Kementerian Desa dan PDTT mengadakan Lomba BUMDes dengan hadiah total Rp 4 miliar. Diharapkan, lomba melahirkan kreativitas dan semangat memajukan BUMDes di sekujur negeri.
“Lomba BUMDes harapannya para BUMDes bisa lebih semangat dan lebih meningkatkan kreativitas,” kata Menteri Desa dan PDTT, Abdul Halim Iskandar, seperti dilansir detik.com, Selasa (10/3/2020). Peresmian lomba bergensi bagi BUMDes di Indonesia, itu dilakukan di Desa Wisata Lembah Asri Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Kepri sendiri sebenarnya juga tengah menggelar ajang penghargaan BUMDes tingkat provinsi, dengan peserta BUMDes terbaik utusan dari lima kabupaten pemilik desa. Kepala Dinas PMD Kependudukan dan Catatan Sipil, Sardison menyebut, pihaknya telah menyiapkan hadiah total lebih dari Rp 100 juta.
Terkait Lomba BUMDes, Menteri Desa pada kesempatan di Purbalingga mengapresiasi desa wisata kelolaan BUMDes. Menteri berharap dengan adanya desa wisata dapat mendongkrak pendapatan dan menghidupi BUMDes. Nah, menurutnya, agar wisata kelolaan dapat bersaing dan berkembang, pengelolaannya perlu melihat potensi desa.
“Wisata merupakan aset desa. Jika wisata dikelola dengan memanfaatkan potensi desa, maka wisata itu akan bisa bersaing dan berkembang,” ujarnya. Di Kepri, desa wisata juga menjadi andalan sejumlah BUMDes di kabupaten, kendati belum seluruhnya.
Berdasarkan data Dinas PMD Kependudukan Dan Catatan Sipil Kepri, setidaknya terdapat 12 desa wisata kelolaan BUMDes di Bumi Segantang Lada per 2019. Sebaran terbanyak di Kabupaten Bintan, sebanyak 8 desa wisata. Empat lainnya tersebar di Karimun sebanyak 2 desa wisata, serta Kabupaten Lingga dan Kabupaten Natuna, masing-masing, satu desa wisata.
Di Bintan, potensi wisata agaknya menjadi pertimbangan BUMDes menggarap desa wisata. Kondisi itu sebangun dengan kebijakan Pemkab Bintan menjadikan sektor pariwisata sumber utama PAD. Bahkan, kontribusinya tak bisa dipandang sebelah mata.
Dari tahun ke tahun kontribusinya ke PAD juga meningkat. Berdasar data, sejak 2015 PAD Kabupaten Bintan meningkat, dan sektor pariwisata menjadi jantung pemicunya. Meskipun belakangan, seiring merebaknya wabah COVID-19, perlahan namun pasti terjadi pelambatan, bahkan secara nasional ancaman PHK sudah di depan mata. (*)