Mulai Tahun Ini, Subsidi Elpiji 3 Kilo Ke Warga Miskin Pakai Sistem Biometrik

mulai pertengahan tahun ini warga tak mampu berhak subsidi pembelian elpiji 3 kilogram penyaluran subsidi memakai sistem biometrik/foto via merdeka.com

Mulai Tahun Ini, Subsidi Elpiji 3 Kilo Ke Warga Miskin Pakai Sistem Biometrik

angkaberita.id-Pemerintah melalui Kementerian ESDM segera menghentikan subsidi harga elpiji 3 kilogram mulai pertengahan tahun ini. Sebagai gantinya, pemerintah menyalurkan subsidi secara tertutup ke warga tak mampu.

Konsekuensinya, warga mampu tapi ingin membeli elpiji 3 kilogram membelinya dengan harga pasar. Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, penghentian semata agar penyaluran subsidi energi tepat sasaran.

“Kami sedang persiapan bagaimana berikan subsidi langsung ke masyarakat, mudah-mudahan pertengahan tahun bisa diterapkan,” ujar Djoko di Kantor Ditjen Migas, seperti dilansir Katadata, Selasa (14/1/2020). Dia berharap rencana ini berjalan dengan baik.

Skema penyaluran tertutup elpiji 3 kilogram menurutnya, dirancang melalui sistem biometrik dan atau memakai QR Code. Sehingga memudahkan pemeriksaan konsumsi elpijinya. Pertamina nantinya akan menggandeng perbankan nasional.

“Nanti bisa dicek kalau orang miskin rata-rata beli 3 tabung. Jadi bisa dilihat mana yang berhak dan tidak,” ujarnya. Sedangkan daftar penerima subsidi energi nantinya, menurut Djoko, data mengacu ke data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Ada tiga kriteria penerima warga tidak mampu, jumlahnya 15 juta hingga 25 juta keluarga. Datanya sudah ada, sedangkan kebijakannya belum diputuskan. “Nanti disosialisasikan ke masyarakat,” sebutnya. Namun dia optimistis subsidi tertutup mampu mengurangi konsumsi elpiji 3 kilogram hingga 7 juta metrik ton.

Terpisah, Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan TNP2K Ruddy Gobel menyatakan penyaluran elpiji 3 kg secara tertutup sebenarnya siap diberlakukan, meskipun keputusannya menunggu pemerintah.

Senada dengan Djoko, nantinya penyaluran menggunakan metode biometrik melalui aplikasi LinkAja, dengan usulan penerima subsidi tertutup energi sebanyak 31,4 juta keluarga. (*)

Bagikan