Toko Modern Terkonsentrasi di Jabar, Kepri Terbanyak di Sumatera
angkaberita.id – Pasar tradisional masih menjadi tempat perdagangan publik paling dominan di tanah air. Kendati demikian, diam-diam keberadaan toko modern mulai membuntuti keberadaan pasar tradisional.
Berdasarkan data BPS per 22 Februari 2019, seperti ditulis Katadata, jumlah toko modern di tanah air menembus angka 7,06 persen, alias berada satu tingkat di bawah pasar tradisional dengan jumlah sebanyak 88,52 persen.
Tak heran, pemerintah mulai memberikan perhatian terhadap kehadiran toko modern itu. Ekspansi mereka dikhawatirkan menyempitkan eksistensi toko kecil seperti toko kelontong dan warung.
Itulah kenapa dalam Permendagri Nomor 68 Tahun 2012 tentang Waralaba, untuk jenis usaha toko modern pemerintah memberikan batasan gerai yang dimiliki dan dikelola sendiri paling banyak 150 gerai, lebih dari itu harus diwaralabakan paling sedikit 40 persen dari jumlah yang ditambahkan.
Sejumlah daerah tak mau kalah, mereka juga ikut memberikan pembatasan ekspansi itu melalui Perda atau Pergub. Berdasarakan data BPS, secara nasional jumlah toko modern sebanyak 1.131 unit.
Sebaran terbanyak di Jawa Barat, yakni 232 unit. Jawa Tengah dan DKI Jakarta berada di urutan berikutnya, masing-masing, sebanyak 161 dan 52 unit. Jumlah toko modern di DKI Jakarta sama banyak dengan Kalimantan Timur sekaligus menempatkan keduanya dalam lima besar.
Di Sumatera, sebaran terbanyak berada di Kepri sebanyak 38 unit. Riau menyusul di urutan kedua sebanyak 34 unit. Urutan selanjutnya ialah Lampung, Sumut dan Jambi. Di tiga provinsi itu, masing-masing, beroperasi toko modern sebanyak 24, 23 dan 21 unit.
Sumbar berada di urutan ke-6 sebanyak 18 unit, dan mengunci di urutan 10 dari 10 provinsi se-Sumatera ialah Bengkulu sebanyak 8 unit toko modern. Di antara Sumbar dan Bengkulu, secara berurutan, terdapat Bangka Belitung (17), Sumsel dan Aceh, masing-masing 12 unit. (*)
