Berdasar Penjualan Obat Resep Dokter, Inilah Perusahaan Farmasi Terbesar di Dunia

penjualan obat resep dokter terutama obat kanker melambungkan sejumlah nama menjadi perusahaan farmasi terbesar di dunia berdasarkan omzet penjualan/foto ilustrasi via carp.ca

Berdasar Penjualan Obat Resep Dokter, Inilah Perusahaan Farmasi Terbesar di Dunia

angkaberita.id – Perusahaan farmasi di Amerika Serikat dan Swiss mendominasi empat besar penjualan obat resep dokter di dunia sekaligus mengantarkan mereka menjadi perusahaan farmasi terbesar di dunia.

Per Juli, berdasarkan publikasi Pharmaceutical Executive, situs berita online seputar farmasi, dalam laporan tahunan 50 besar perusahaan farmasi terbesar di dunia berdasarkan penjualan obat resep dokter sepanjang 2018, menempatkan pabrikan Amerika Serikat Pfizer sebagai peringkat pertama.

Dengan penjualan sebesar 45 miliar dolar Amerika setara Rp 630 triliun dengan asumsi kurs per dolarnya Rp 14.000. Tiga merek obat menjadi penyumbang terbesarnya, urut berdasarkan pembukuan penjualan tertinggi, yakni Prevnar 13, Lyrica and Enbrel.

Penjualan obat kanker payudara, Ibrance juga mendorong pabrikan Negeri Paman Sam ini membukukan omzet transaksi terbesar di dunia. Apalagi sejak April 2018, obat kanker Ibrance juga disetujui pemakaiannya buat pasien kanker pria.

Dengan omzet sebesar itu, seperti ditulis Statista mengutip publikasi Pharmaceutical Exec, Pfizer memuncaki daftar 50 perusahaan farmasi terbesar di dunia selama empat tahun terakhir berturut-turut.

Perusahaan farmasi Swiss Roche membayangi di uruta kedua, kendati lebih banyak mengeluarkan biaya riset dan pengembangan dibanding Pfizer. Pabrikan obat di Basel, ini hampir menghabiskan 10 miliar dolar Amerika setara Rp 140 triliun buat membiayai riset pengembangan obat-obatan sebelum menjadi produk komersial.

Namun biaya sebesar itu, tahun ini, akhirnya terbayar dengan kesuksesan Roche menjadi perusahaan farmasi terbesar kedua di dunia berdasarkan penjualan obat resep dokter, beringsut satu peringkat dari sebelumnya di urutan ketiga.

Obat merek Herceptine menjadi penyumbang terbesar, kendati lisensi paten obat ini telah kedaluwarsa. Sehingga belakangan mengakibatkan menurunnya penjualan obat ini seiring tawaran obat serupa dari pesaingnya dalam bisnis farmasi dunia.

Di urutan ketiga hingga 10 besar antara lain Novartis, Merck & Co, Sanofi, Johnson & Johnson, Gilead Sciences, GlaxoSmithKline, AbbVie dan Amgen. Dari 10 perusahaan farmasi terbesar di dunia itu, 6 di antaranya berlokasi di Amerika Serikat.

Empat lainnya di Eropa, terinci 2 di Swiss dan dua lainnya tersebar di Inggris dan Prancis, masing-masing GlaxoSmithKline dan Sanofi. Swiss sendiri diwakili Novartis dan Roche. (*)

Bagikan