Ekonomi Nasional: Provinsi Kepri Urutan 12 Besar, Riau Terbesar di Sumatera
angkaberita.id – Kendati dua tahun berturut-turut bertengger di pemuncak provinsi terkaya di Sumatera berdasarkan produk domestik regional bruto (PDTB) per kapita, namun secara nasional Kepri terbilang perekonomian semenjana.
Bahkan, berdasarkan PDRB masih di bawah tetangga Sumatera daratan. Jumlah penduduk yang menjadi “pengubah permainan” sehingga per kapita Kepri tertinggi di Bumi Swarnadwipa.
Kepri secara nasional berada di urutan ke-12 dengan PDRB sebesar Rp 249,08 triliun. DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan PDRB tertinggi di tanah air, yakni sebesar Rp 2,6 ribu triliun.
Di urutan lima besar bertengger, masing-masing, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sumatera menempatkan wakilnya di 10 besar dengan Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Kalimantan diwakili Kalimantan Timur sekaligus menjadi provinsi terkaya di Bumi Borneo. Sulawesi menempatkan Sulawesi Selatan dalam daftar 10 besar perekonomian nasional. Banten melengkapi tiga provinsi di Jawa, dengan pengecualian DI Yogyakarta yang berada di urutan ke-22.
Di level Sumatera, Riau menjadi provinsi dengan perekonomian terbesar. Kemudian Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung. Provinsi Lampung dan Kepri bersaing di urutan 11 dan 12. Di posisi lima besar, mengunci Sumatera Barat.
Perekonomian Kepri mengandalkan tiga sektor, yakni industri, konstruksi dan pertambangan. Seperti ditulis Katadata, PDRB 34 provinsi ini berlaku atas dasar harga berlaku pada 2018.
Secara nasional, PDRB tumbuh 9,02 persen menjadi Rp 14.985,86 triliun, dari sebelumya tahun 2017 sebesar Rp 13.742,29 triliun. Begitu juga berdasar harga konstan 2010, PDRB 2018 tumbuh 5,31% menjadi Rp 10.526,76 triliun dari sebelumnya Rp 9.995,62 triliun.
Dalam asumsi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, PDRB diproyeksikan tumbuh 5,4 persen pada 2020 dan 6,1 persen pada 2024.
Khusus PDRB Sumatera diproyeksikan tumbuh 4,86-5,5 persen. Jika DKI Jakarta dan empat provinsi di Jawa menguasai kue perekonomian nasional, tidak demikian dengan empat provinsi di wilayah timur nusantara.
Sulawesi Barat (Rp 43,55 triliun), Maluku (Rp 43,06 triliun), Maluku Utara (Rp 36,5 triliun), dan Gorontalo (Rp 37,74 triliun) bertengger di empat terendah PDRB secara nasional.
Bahkan, dibandingkan remitansi pekerja migran di Arab Saudi, masih di bawahnya. Berdasar data BN2PTKI pada 2018, remitansi pekerja migran di Arab Saudi menembus Rp 54 triliun.
(*)