Amerika Dorong Industri Ekstrasi, Perusahaan Migas Terbesar Dunia Justru China

berdasar pendapatan, perusaha migas sinopec asal china menempati urutan pertama perusahaan migas dengan pendapatan terbesar di dunia/foto pixabay via kumparan.com

angkaberita.id – Amerika Serikat di masa kepresidenan Donald Trump, setidaknya dikenal dengan dua kebijakan kontroversialnya. Pertama, kembali menggenjot industri ekstraksi sebagai pendorong perekonomian.

Ditandai dengan penerbitan kebijakan pro industri batu bara dan minyak bumi. Kedua, berdalih melindungi ekonomi dalam negeri, Trump melancarkan perang dagang dengan China. Imbasnya terjadi proteksi komoditas dan perang tarif di antara keduanya.

Akibatnya, perekonomian dunia merasakan imbasnya, kendati tidak langsung. Posisi keduanya sebagai kekuatan ekonomi dunia, masing-masing di posisi pertama dan kedua membuat pengambil kebijakan di banyak negara lainnya di dunia memilih wait and see sebelum memutuskan suatu kebijakan dagang.

Tak hanya perang dagang, sektor industri kedua negara juga bersaing. Selain sektor teknologi, juga minyak bumi. Lalu siapa perusahaan minyak bumi terbesar di dunia?

Berdasar riset statista, Grup Sinopec dari China menjadi pemuncak daftar perusahaan migas dunia 2018, berdasarkan pendapatan. Sinopec jauh meninggalkan perusahaan migas Amerika Serikat, ExxonMobil yang bertengger di ranking ke-6 dunia.

Tak hanya Sinopec, China juga menempatkan perusahaan migas lainnya, PetroChina di dalam lima besar, persisnya di posisi ke-4. Sinopec juga mengungguli pendapatan Shell, perusahaan migas asal Inggris dan Aramco perusahaan migas asli Arab Saudi.

Masing-masing berada urutan kedua dan ketiga. Berdasarkan laporan perusahaan, sepanjang 2017, Sinopec membukukan pendapatan 420 miliar dolar AS.

Sedangkan Shell hanya membukukan pemasukan sebesar 279 miliar dolar AS. Namun pendapatan Sinopec sebesar itu, untuk sebagian, andil penggabungan operasional industri migas dan kimia. Tahukah Anda sekarang? (*)

Bagikan