Trump Minta Pasukan Rusia Angkat Kaki dari Venezuela, Jawaban Rusia Bikin Panas

Presiden Donald Trump/foto reuters/jorge silva via kabar24.bisnis.com

angkaberita.id –Rusia menanggapi dingin gertak sambal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump agar menarik pasukannya dari Venezuela. Trump bahkan mengancam tak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu di Venezuela.

Trump memperingatkan segala kemungkinan bisa terjadi kalau Rusia tidak segera ‘angkat kaki’ dari Venezuela.

Permintaan itu disampaikannya setelah Rusia mengirimkan dua pesawat angkatan udara mereka yang membawa hampir 100 tentara masuk ke Venezuela pada hari Sabtu (23/3/2019).

Aksi Rusia tersebut disebut telah meningkatkan krisis politik di Venezuela. Rusia dan China memang mendukung Presiden Nicolas Maduro.

Sementara di sisi lain, Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. “Intinya Rusia harus keluar,” kata Trump di Oval Office sebagaimana dikutip Reuters.com, Kamis (28/3/2019) seperti dilansir laman situs kabar24.bisnis.com pada hari sama.

Selain alasan tersebut, AS curiga yang dikirim Rusia ke Venezuela merupakan pasukan khusus dan personel keamanan siber.

Wakil Duta Besar Rusia Dmitry Polyanskiy mengatakan negaranya tidak akan serta merta menuruti permintaan Trump. Menurutnya, Rusia memiliki hubungan bilateral dan perjanjian dengan Venezuela yang harus dihormati AS.

“Jadi Tidak akan bergantung pada AS untuk memutuskan tindakan dan nasib negara lain. Ini hanya bergantung pada rakyat Venezuela dan satu-satunya presiden yang sah Nicolas Maduro,” kata Polyanskiy di Twitter.

Venezuela saat ini tengah mengalami krisis politik. Krisis terjadi akibat perebutan kekuasaan antara Presiden terpilih Venezuela Nicolas Maduro dengan pemimpin oposisi Juan Guaido.

Maduro yang tetap memegang kendali fungsi negara dan militer negara itu menuduh Guaido adalah boneka Amerika Serikat. Krisis tersebut telah melumpuhkan kehidupan dan kegiatan ekonomi di Venezuela.

Rumah sakit di sana dikabarkan nyaris lumpuh karena peralatan di ruang ICU harus dimatikan akibat pemadaman listrik. Bukan hanya itu saja, krisis juga membuat rakyat Venezuela kesulitan dalam mendapatkan makanan. (*)

Bagikan