Melongok Widyaiswara Di Kepri, Birokrat Senior Melawan Uzur
angkaberita.id - Raja Ariza baru saja menyandang predikat widyaiswara ahli utama skala nasional lewat orasi ilmiah di depan pembesar Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, sepekan lalu. Di Kepri, selevel dengan dia, setidaknya terdapat tiga widyaiswara.
Seiring pembentukan Badan Pengembangan SDM, atau BPSDM Kepri, setidaknya tercatat 12 widyiswara di Kepri. Mereka tersebar di beberapa instansi pemerintah, dan tak semuanya berstatus birokrat Pemprov Kepri.
"Widyaiswara (Pemprov) tersentral di BPSDM. Tapi, selain Pemprov ada juga widyaiswara di BKKBN dan Bappelkes," ungkap Sardison, Kepala BPSDM Kepri, Rabu (13/4/2022). BKKBN mengurus pengendalian penduduk, dan Bappelkes mengendalikan penyakit.
Di Pemprov Kepri, mereka terhitung kenyang asam garam birokrasi. Bahkan, sebagian pernah bertugas menjabat kepala daerah. Selebihnya telah merasakan jabatan OPD eselon II. Tak heran, terdengar kelakar di Pemprov, mereka lazimnya "guru besar" urusan administrasi pemerintahan dan birokrasi.
Beberapa di antara mereka ditugaskan Gubernur Kepri membantu urusan tertentu, seperti penanganan COVID-19. Selain Raja Ariza, di Pemprov, terdapat Tjetjep Yudiana, Naharudin, dan Syamsuardi.
Ketiganya, masing-masing, pernah menjabat Kadinkes, Kepala Barenlitbang, dan Kepala Dinas PTSP Kepri. Dengan aturan baru, mereka baru pensiun di usia 65 tahun dan berhak tunjangan Rp 2 juta lebih dari APBD Kepri.
(*)