Dugaan Pengawal Gubernur Kepri Terbelit Kasus Narkoba, Ansar Kecolongan?
angkaberita.id - Kursi Gubernur Kepri agaknya memang benar-benar kursi panas, tak peduli siapapun pejabat kepala daerahnya. Terbukti, kabar miring seperti tak ada habisnya menerpa mereka. Terbaru, seorang pengawal Gubernur Ansar Ahmad dikabarkan terlibat kasus narkoba. Ansar kecolongan?
Kini, prosesnya tengah dalam pengusutan Polda Kepri. Ansar lewat Kepala Diskominfo Kepri tak membantah kabar itu, bahkan dia mendukung polisi mengusutnya. Meski demikian, dia menegaskan, kejadian itu sepenuhnya kasus perorangan tak ada kaitan dengan urusan kedinasan.
"Yang diamankan itu satu orang Walpri Gubernur Kepri. Tak ada hubungannya dengan gubernur karena di luar kedinasan," jelas Hasan, Kepala Diskominfo Kepri, seperti dilansir Batamnews, Selasa (1/2/2022). Hasan menambahkan, Gubernur mengapresiasi kepolisian bertindak cepat membongkar kasus itu.
Seperti diberitakan, seorang pengawal Gubernur Ansar dikabarkan ditangkap polisi bersama dua warga sipil lantaran kedapatan membawa 10,5 kilogram narkoba jenis sabu-sabu. Mereka ditangkap petugas Polres Tanjungpinang di tempat terpisah. Penangkapan dilakukan pekan lalu, dan kini Polda Kepri mengambil alih kasusnya.
"Kita telah menerima pelimpahan perkara penangkapan narkotika dari Polres Tanjungpinang," kata Kombes Harry Goldenhardt, Kabid Humas Polda Kepri, Senin (31/1/2022), terpisah. Meskipun berbeda, selain Ansar kejadian-kejadian tak mengenakkan juga terjadi pada hampir seluruh Gubernur Kepri menjabat, bahkan sejak Ismeth Abdullah, gubernur pertama di Kepri.
Kecuali Gubernur HM Sani, kasus hukum menjerat Ismeth Abdullah dan Nurdin Basirun. Sedangkan Gubernur Isdianto menjadi buah bibir setelah terlihat lebam di wajahnya lantaran dikabarkan jatuh dari sepeda. Kejadian Isdianto menjelang Pilgub Kepri 2020 dan seketika memunculkan sejumlah spekulasi liar, meski akhirnya menghilang sendirinya.
Kejadian tak mengenakkan, untuk sebagian, juga menerpa sejumlah gubernur di Sumatera. Tercatat, sejumlah kasus hukum membelit gubernur di Riau, Bengkulu, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Selatan dan Jambi.
Bahkan, di Riau, Sumatera Utara, dan Bengkulu kejadian beruntun. Di Sumatera, total terdapat 10 gubernur. Sedangkan kasus di luar hukum terpantau di Riau, Jambi dan Lampung. Praktis, kursi gubernur di Sumatera memang tak steril dari belitan kabar miring. (*)