Fadli Zon Uring-uringan, Ridwan Kamil Jagoan Jokowi Di Pilpres 2024?
angkaberita.id - Setelah nama Nusantara membuat Fadli Zon uring-uringan, kriteria Presiden Jokowi kelak kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim berlatar belakang kepala daerah dan arsitek langsung mengguncang konstelasi politik.
Sebab, secara tidak langsung, kriteria itu mengarah ke Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Sebagian analis politik lantas menduga Presiden Jokowi tengah menggadang-gadang Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menjadi penerusnya di Pilpres 2024.
"Saya pikir lebih pada penyiapan RK (Ridwan Kamil) sebagai calon pemimpin potensial di level nasional," kata Peneliti di Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN), Wasisto Raharjo Jati, seperti dilansir detikcom, Kamis (20/1/2022).
Selain berstatus kepala daerah, Kang Emil juga seorang arsitek sebelum berpolitik. Jabatan Gubernur Jawa Barat Emil akan berakhir setahun sebelum Pilpres 2024. Jokowi dinilai perlu menyiapkan langkah RK sebelum masuk gelanggang pencapresan, sebab RK perlu dukungan Parpol secara nasional.
"Karena RK sendiri belum punya 'daya tawar politik' kuat ke parpol sehingga ketika bisa memegang IKN, mungkin bisa jadi poin plus RK," urai Wasisto. Selain Kang Emil, politisi berlatar arsistek ialah Mensos Tri Rismaharini. Sebelum Mensos, Risma merupakan Walikota Surabaya dua periode.
Selain dua nama tadi, Ramdhan Pomanto juga berlatar belakang arsistek. Hanya Ridwan Kami dikenal punya karya lebih luas dibanding Risma dan Dani Pomanto, sapaan akrab Ramdhan. Ketiganya secara politik, juga tak bisa dipandang sebelah mata. Kang Emil sukses menahan laju kader PKS mencetak hattrick Pilgub Jabar 2018, setelah dua periode Gubernur Ahmad Heryawan (Aher).
Risma sanggup bikin Megawati Soekarnoputri berpaling dari kandidat ideologis PDIP di Pilwako Surabaya 2010 dan 2015, masing-masing, Bambang DH dan Whisnu Sakti Buana. Bambang pernah dipercaya Mega memimpin PDIP DKI Jakarta setelah Boy Sadikin Mundur jelang Pilgub 2017. Whisnu anak Soetjipto, Sekjen PDIP sekaligus orang kepercayaan Megawati.
Bagaimana dengan Dani? Sepak terjangnya juga pilih tanding di perpolitikan Makassar. Dia sanggup mematahkan dominasi klan Jusuf Kalla sekaligus menjungkalkan calon dukungan mereka, dengan kotak kosong di Pilwako Makassar 2018.
Kawah Candradimuka
Senada dengan Wasisto, Hendri Satrio. Pendiri lembaga survei KedaiKOPI menyebut, dengan skenario itu, Jokowi tengah memberi panggung dan Kang Emil kesempatan setahun membuktikan diri, dengan mengepalai otoritas IKN nantinya.
"Artinya, kalau memang Ridwan Kamil ditunjuk jadi Kepala Otorita IKN, artinya Jokowi mempercayakan monumen mercusuarnya kepada RK, sehingga daya tawar pencapresannya tinggi juga," kata Hensat, sapaan akrabnya. Jika sukses menakhodai IKN, bakal menjadi bekal menuju 2024.
Selasa (18/1/2022), Kang Emil menyatakan telah berusaha dan siap maju sebagai capres 2024. Meski begitu, dia masih meraba parpol pengusungnya. "Lahir batin kan sudah siap (maju Pilpres). Masalah nanti warnanya (partai) apa, itu Allah yang tentukan," kelit Kang Emil.
Seperti diketahui, Rabu (19/1/2022), sehari setelah DPR mengesahkan UU IKN, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan di depan Pemred media massa nasional kelak IKN Nusantara dinakhodai figur berlatar belakang kepala daerah dan arsitek.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi di Istana Kepresidenan. Presiden punya waktu dua bulan menunjuk Kepala Otoritas IKN Nusantara seperti diperintahkan UU IKN.
Untuk tahun pertama, Presiden tidak perlu konsultasi dengan DPR.
"Karena dalam undang-undang ditetapkan harus dua bulan ini harus ada kepala otorita," ujar Ahmad Doli Kurnia, Ketua Pansus IKN, Selasa (18/1/2022). Peta Pilpres 2024 sendiri, sejauh ini, dijejali dengan nama-mana seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
(*)