Ayo Ikut Kampus Mengajar! Mahasiswa Ngajar SD Terluar, Mendikbud Berikan Imbalan Spesial
angkaberita.id – Kabar gembira bagi mahasiswa di Kepri, khususnya dari Anambas dan Natuna! Kemendikbud membuka program Kampus Mengajar dengan merekrut mahasiswa semester 5 ke atas mengajar di sekolah dasar (SD) daerah terdepan, terluar dan tertinggal selama satu semester.
Bagi mahasiswa terpilih, Kemendikbud menjanjikan bantuan uang kuliah hingga Rp 2,4 juta, dan biaya hidup selama mengajar sebesar Rp 700 ribu per bulan. Mereka dapat berkolaborasi dan berkreasi selama kegiatan mengajar itu.
“Saya mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD, terutama di daerah 3T,” kata Mendikbud, Nadiem Makarim, seperti dilansir CNN Indonesia, dari Youtube Kemendikbud, Selasa (9/2/2021).
Kampus Mengajar, kata Nadiem, satu bentuk pembelajara luar kampus sekaligus program studi kolaborasi Kemendikbud dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dengan kondisi pendidikan terkendala pandemi COVID-19, satuan pendidikan jenjang dasar bakal membutuhkan tenaga mahasiswa.
Mengingat, lanjut Nadiem, masih banyak daerah terkendala penerapan pembelajaran jarak jauh. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menjelaskan, selain mendapat uang kuliah dan biaya hidup, mahasiswa juga bakal memperoleh nilai setara 12 satuan kredit semester (SKS).
Sedangkan dosen pembimbing program Kampus Mengajar akan diberikan insentif dan sertifikat. Partisipasi mahasiswa juga akan dinilai sebagai indikator kinerja masing-masing perguruan tinggi.
“Nanti akan dilakukan seleksi untuk memastikan adik-adik (mahasiswa) punya passion dan punya semangat untuk mengabdikan ilmunya bagi pendidikan adik-adik di sekolah dasar,” kata Nizam.
Pendaftaran Kampus Mengajar dibuka mulai 9-21 Februari 2021 melalui laman Kampus Mengajar Kemendikbud. Jika terpilih, mahasiswa selanjutnya pembekalan selama sepekan, 15-21 Maret 2021.
Kegiatan Kampus Mengajar berlangsung selama 22 Maret-25 Juni 2021. Mahasiswa mengjar selama 6 jam per hari di sekolah dasar berakreditasi C di daerah terpencil terluar dan tertinggal (3T) masih berlokasi dekat domisili mahasiswa mengajar.
Nantinya, pembelajar secara daring dan luring. Sedangkan transfer SKS pada perguruan tinggi akan dilakukan 5-11 Juli 2021. Kampus Mengajar terbuka bagi seluruh mahasiswa tanpa batasan program studi, terpenting lolos seleksi Kemendikbud dan LPDP dengan IPK minimal 3 dan disarankan pengalaman organisasi. Sedangkan bantuan uang kuliah dan biaya hidup tidak bisa diberikan jika mahasiswa terpilih sudah menerima KIP kuliah.
Bagimana di Kepri? Tiga kabupaten termasuk kabupaten kepulauan, yakni Anambas, Lingga dan Natuna. Anambas dan Natuna juga berstatus daerah terdepan dan terluar. Meskipun Kemendikbud mengizinkan sekolah tatap muka tanpa keharusan zonasi risiko COVID-19, namun berdasarkan peta risiko hingga 7 Februari 2021, di Kepri terdapat tiga daerah zona kuning alias risiko rendah, yakni Anambas, Karimun dan Natuna.
(*)