Jual Beli Suara di Pilkada Jadi Rahasia Umum Di Asia, Kenapa Politik Uang Seperti Kentut?

berdasarkan hasil survei transparency international di 17 negara asia diketahui praktik jual beli suara saat pemilihan umum merupakan kondisi lazim. thailand dan filipinan paling tinggi praktik politik uang itu di hajang pemilihan umum. kenapa? oto via radioidola.com

Jual Beli Suara di Pilkada Jadi Rahasia Umum Di Asia, Kenapa Politik Uang Seperti Kentut?

angkaberita.id – Sudah menjadi rahasia umum, hajatan Pilkada lekat dengan politik uang. Namun membuktikan adanya praktik jual beli suara, itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga praktik politik uang, untuk sebagian, tak ubahnya bau kentut. Tercium baunya, sulit menemukan sumber kentutnya.

Namun, kondisi itu bukan hanya terjadi di tanah air. Fenomena serupa juga sudah jamak di sejumlah negara di Asia. Hampir satu dari tujuh orang mengaku pernah mendapatkan tawaran untuk menjual hak suaranya. Bahkan, transaksi itu terjadi di seluruh level hajatan pemilihan umum mulai tingkat lokal, regional hingga nasional.

Riset Katadata mengutip hasil survei Transparency International, Thailand dan Filipina dua negara tertinggi kejadian transaksi jual beli suara. Sebanyak 28 responden mengaku pernah mendapatkan tawaran penyuapan guna menjual hak suaranya.

Nah, kondisi serupa juga diakui responden di tanah air. Sebanyak 26 persen responden mengakui kondisi itu. Secara keseluruhan, 55 persen responden dalam survei beranggapan pemerintahan dijalankan kepentingan-kepentingan pribadi.

Transparency International melakukan survei dengan menjaring hampir 20 ribu orang, berusia 18 tahun ke atas. Dengan pengambilan data mulai Maret 2019 hingga September 2020 di 17 negara di Asia. (*)

Bagikan