Lelang Jabatan Pemprov, 48 Nama Lolos Tahap Akhir: Ada Kejutan Di Kepala Barenlitbang Kepri?

tim pansel lelang jabatan pimpinan tinggi pratama (jptp) pemprov kepri mengumumkan hasil akhir seleksi pengisian 16 jabatan lowong. terdapat 48 nama lolos seleksi dan mendapatkan rekomendasi kasn, kini publik menunggu gubernur isdianto menujuk 16 dari 48 nama itu/foto potretnews.com

Lelang Jabatan Pemprov, 48 Nama Lolos Tahap Akhir: Ada Kejutan Di Kepala Barenlitbang Kepri?

angkaberita.id – Setelah molor sebulan, Tim Pansel Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemprov Kepri akhirnya mengumumkan tiga nama lolos seleksi tahap akhir. Sejumlah nama dikabarkan menjadi calon kuat pengisi 16 jabatan lowong sepeninggal pejabatnya pensiun atau berpindah tugas, termasuk Kepala Barenlitbang Kepri.

Berdasarkan pengumuman Tim Pansel No. 26/PANSEL-JPT/KEPRI/2020, terdapat 48 nama telah mendapatkan rekomendasi KASN, dan 16 nama di antaranya segera dipilih Gubernur Kepri, Isdianto selaku Pejabat Pembina Kepegawaian. Rekomendasi KASN menjadi kunci proses lelang jabatan sejak 22 Juni itu.

“Pelamar lulus seleksi dapat direkomendasikan diangkat dalam jabatan pimpinan tinggi pratama Provinsi Kepulauan Riau,” tegas Arif Fadillah, Sekdaprov Kepri sekaligus Ketua Tim Pansel, dalam pengumuman tertulis hasil akhir lelang jabatan, Selasa (18/8/2020). Seiring keluarnya pengumuman itu, langsung beredar sejumlah nama calon kuat pengisi jabatan eselon II di Pemprov Kepri.

Dinas Kesehatan semisal, berdasarkan informasi terhimpun, persaingan kini antara Rustam Kepala Dinkes Tanjungpinang dan Moh Bisri Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kepri, setelah meninggalnya Muhammad Syamsu Rizal, mantan Kadinkes Lingga dan Kadinskes Natuna, belum lama ini.

Sebelum menjabat Kadinskes Tanjungpinang, Rustam juga pernah menjabat Kabid Dinkes Kepri seperti Bisri sekarang. Kemudian Dispora, Riono disebut-sebut berpeluang kuat menduduki jabatan setelah Maifrizon berpindah tugas ke Kemenpora. Sekda Tanjungpinang di masa Walikota Lis Darmansyah bukan orang baru di Pemprov Kepri.

Staf Ahli Pemko Tanjungpinang itu pernah menjabat Kabiro Humas dan Kadispora Kepri. Pesaing terberatnya Yuzet, Kepala Dinas Pengelolaan Pajak Dan Restribusi Daerah Kaupaten Bintan. Seperti Riono, Yuzet pernah berkarir di Pemprov Kepri, menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan Kepri.

Selanjutnya Kepala Barenlitbang Kepri. Berbeda dengan jabatan lainnya, meskipun tidak mengelola APBD sebesar Dinkes Kepri namun peta persaingan menggantikan Naharuddin justru terbilang paling sengit. Terbukti, sejumlah pejabat eselon dua tercatat banyak mendaftar di posisi itu.

Seperti Sardison Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kepri. Kemudian Riono, Sekda Tanjungpinang di masa Walikota Lis Darmansyah, Andri Rizal Kepala BPKAD Kepri dan Herry Andrianto Kepala Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kepri.

Barenlitbang, dulu Bappeda, merupakan dapur pemikir Pemprov Kepri sekaligus tangan kanan Gubernur Kepri berkomunikasi dengan DPRD Kepri. Bersama Sekdaprov Kepri, Kepala Barenlitbang menjadi Bagian TPAD membahas APBD Kepri setiap tahunnya. Posisi strategis itulah, untuk sebagian, disebut menjabat Kepala Barenlitbang ibarat setengah tiket kursi Sekdaprov Kepri di tangan.

Lingkaran kekuasaan Pemprov Kepri, menurut orang yang mengetahui seluk beluk pemerintahan di Kepri, selain terpusat di gubernur kepala daerah, juga terkonsentrasi di tiga posisi. Yakni, Sekdaprov, Kepala Barenlitbang dan Kepala BPKAD. Kepala Barenlitbang menjadi dapur pemikir, Kepala BPKAD menjadi bendahara Pemprov sekaligus pengambil kebijakan sumber-sumber keuangan daerah.

Sekdaprov, ibarat orkestra pemerintahan, menjadi dirigen dengan statusnya sebagai pejabat karir PNS tertinggi di Pemprov Kepri. Ketiganya didukung Kepala BKD sebagai perancang dan penggerak PNS melalui fungsi aktuasi, promosi dan mutasi SDM di Pemprov Kepri. Di masa lalu, ditambah dengan Kepala Kesbangpol, mereka termasuk anggota Bapperjabat Pemprov Kepri.

Nah, bagaimana peta persaingan setelah pengumuman hasil akhir tim pansel per 17 Agustus kemarin? Setelah hilangnya nama Sardison dan Riono, masing-masing lolos bertarung di jabatan Kadis Kelautan dan Perikanan dan Kepala Dispora, tiga nama bersaing menjadi tangan kanan Gubernur Isdianto di bidang perencanaan Kepri ke depan.

Ketiganya, Andri Rizal Kepala BPKAD Kepri, Herry Andrianto Kepala Dinas Perpustakaan Dan Arsip serta Aries Fhariandi Kabiro Pembangunan. Bertitel doktor, Aries Fhariandi dikabarkan sebagai calon kuat jabatan itu. Bahkan, sejak pertama beredar bocoran nama-nama calon kuat. Apalagi, menurut sejumlah sumber, dia juga memiliki koneksi tak sembarangan.

Jika Herry merupakan keponakan Gubernur Isdianto, Aries merupakan adik Suhajar Diantoro, Sekdaprov Kepri di masa Gubernur HM Sani dan pejabat tinggi di Kemendagri. Suhajar juga pernah menjabat Kepala Bappeda Kepri. Aries juga berpengalaman di bidang perencanaan karena lama di Barenlitbang menjabat Kabid sebelum promosi menjabat Kabiro Pembangunan.

Sekilas pengalaman karirnya linier dengan tupoksi Kepala Barenlitbang, yakni lama di perencanaan dan kini sebagai pengambil kebijakan di sektor pembangunan. Begitukah? Jika pada akhirnya Isdianto, sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan UU ASN paling berwenang menunjuk pejabat hasil lelang jabatan, memilih Aries tentu publik harus memberikan dukungan sepenuhnya.

Begitu juga sebaliknya, jika Gubernur Isdianto memiliki pertimbangan sendiri, semisal dengan menunjuk Andri Rizal sebagai Kepala Barenlitbang dan Herry Andrianto sebagai Kepala BPKAD serta Aries Kepala Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kepri nantinya, publik juga harus memberikan dukungan sepenuhnya.

Karena secara legal, ketiganya telah memenuhi persyaratan kepangkatan dan kedinasan, dan Gubernur Isdianto pada akhirnya sebagai kepala daerah memiliki hak prerogatif menunjuk orang di jabatan-jabatan kunci di Pemprov Kepri.

(*)

Bagikan