BUMDes Bikinan Pemkab Dan BUMDes Bikinan Warga, Siapa Kebal COVID-19?
angkaberita.id – Tak hanya BUMN, pandemi COVID-19 juga menghajar BUMDes. Meski demikian, sebanyak 10.026 BUMDes di tanah air masih bertahan dan terus beroperasi.
Keberadaan mereka menjadi andalan desa memanfaatkan potensi ekonomi setempat, meskipun pendiriannya tak seluruhnya murni inisiatif warga. Selain bentukan Pemkab, sejumlah BUMDes memang lahir dari rahim pemikiran warga. Nah, di masa pandemi siapa kebal hantaman COVID-19?
Secara nasional, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar mengatakan, terdapat 51.000 unit BUMDes dari jumlah desa sebanyak 74.953 di sekujur negeri. Sebelum pandemi, sebanyak 37.000 unit di antaranya telah beroperasi. Belakangan, aktivitas mereka menurun seiring tekanan pandemi.
“Nah, saat (pandemi) COVID-19, tinggal 10.026 BUMDes masih melakukan transaksi (beroperasi). Memang terjadi penurunan luar biasa, tapi masih ada BUMDes melakukan kegiatan perekonomian meski dalam keadaan sangat sulit karena pandemi,” ujar Menteri Halim, seperti dilansir laman Kemendesa.
Kabar baiknya, sebanyak 10.026 BUMDes kebal pandemi, itu BUMDes bikinan inisiatif warga sejalan dengan potensi desa. Sebaliknya, Halim mengatakan, justru banyak BUMDEs bikinan Pemkab cenderung tak mampu bertahan.
“(BUMDEs) ini berdiri karena telaah tingkat kebutuhan masyarakat, bukan karena program pemerintah kabupaten. Makanya revitalisasi ini kita gunakan sistem bottom up bukan top down,” ujar Ketua DPRD Jawa Timur periode 2014-2019. Katanya, perencanaan bisnis menjadi kunci bertahannya BUMDes. (*)