COVID-19 Di Kepri, Siapa Daerah Terlempar Ke Zona Oranye Temani Batam?
angkaberita.id – Berdasarkan peta risiko pandemi COVID-19 hingga 5 Juli, sebanyak 104 kabupaten dan kota di tanah air naik kelas menjadi zona hijau, atau wilayah tanpa kasus.
Namun di Kepri, justru terdapat satu daerah terlempar ke zona oranye alias daerah risiko sedang berdasarkan analisis Gugus Tugas COVID-19 Pusat. Siapa?
Dewi Nur Aisyah, Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19 Pusat di Jakarta, Selasa (7/7/2020) mengungkapkan, pengertian zona hijau ialah daerah pernah ditemukan kasus positif COVID-19, namun berhasil menekan laju penyebaran atau daerah sama sekali tak terdampak, alias tak ada kasus positif.
“Data yang kita analisis merupakan data terakhir di tanggal 5 Juli 2020. Empat puluh tiga kabupaten (dan) kota yang sudah berhasil masuk ke dalam zona hijau setelah sebelumnya terdampak COVID-19 namun selama empat pekan terakhir sudah tidak ditemukan kasus positif Covid dan angka kesembuhan mencapai seratus persen,” kata Dewi.
Kemudian, Dewi menambahkan, terdapat 61 daerah tak terdampak pandemi COVID-19. Khusus Kepri, kecuali Anambas, Lingga dan Natuna, tak ada daerah lainnya di zona risiko rendah atau tak terdampak itu.
Secara persentase, Dewi menambahkan, zona hijau tanpa kasus sebanyak 20,2 persen dari 514 kabupaten dan kita. Sebanyak 34 persen berada di zona risiko rendah, alias zona kuning, kemudian 35 persen zona risiko sedang, atau warna oranye, dan 10,7 persen zona risiko tinggi, atau warna merah.
“Per tanggal 5 Juli 2020 terdapat 61 kabupaten atau kota yang tidak terdampak, 43 kabupaten dan kota masuk ke dalam zona hijau di mana tidak ada kasus baru, 175 kabupaten dan kota dengan risiko rendah, 180 kabupaten/kota dengan risiko sedang, dan 55 kabupaten dan kota dengan risiko tinggi,” tutur Dewi.
Tak hanya 36 kabupaten dan kota beralih status, sebanyak 17 daerah juga berpindah dari risiko tinggi ke risiko sedang. Kemudian 10 daerah dari risiko rendah ke tak ada kasus.
Kemudian 38 kabupaten dan kota beralih dari zona risiko rendah ke sedang, berdasarkan peta risiko COVID-19, termasuk Tanjungpinang. Dewi mengingatkan COVID-19 penyakit dinamis dengan penyebaran cepat. (*)