Rekrut Perawat Tanjungpinang, Rumah Sakit Malaysia Bakal Pekerjakan Nakes Kepri

angkaberita – Ikhtiar ekonomi segitiga “Sijori” agaknya mulai bergerak. Selain pariwisata lewat skema border tourism, kemudian rencana pembukaan kapal roro rute Batam-Johor, juga terbaru perawat Indonesia, termasuk dari Kepri, boleh bekerja di rumah sakit Malaysia.

“Sudah (lampu hijau),” kata Doli Boniara, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Pemprov Kepri, Rabu (6/8/2025) terkait kabar Malaysia mengizinkan perawat Indonesia bekerja di rumah sakit sana. Saat di Penang, dia bersama delegasi Indonesia merundingkan usulan tadi dengan Malaysia.

Terpisah, Konjen RI di Johor mengamini kabar terbaru itu. Sigit S. Widiyanto, Konsul Jenderal di sana menyebut inisiatif tadi sebagai saling menguntungkan, alias win win solution. Dia menjelaskan, hampir 70 persen pasien asing di rumah sakit Malaysia berasal dari Indonesia.

Terutama di Johor, Malaka, Penang dan Kuala Lumpur. “Kalau pasiennya mayoritas warga Indonesia, maka sangat wajar bila perawatnya juga dari Indonesia,” kata Sigit seperti batamclick tulis mengutip lapran Bernama, kantor berita Malaysia.

Selain efektivitas komunikasi, inisiatif tadi juga terdorong krisis nakes di Malaysia. Menteri Besar Johor, Datuk Onn Hafiz Ghazi mengungkapkan satu perawat kini menangani 10-14 pasien dalam satu shift kerja. Padahal rasio ideal 1 banding 6, maksimal 1 banding 8.

Rintisan Di Johor

Tahap awal, Sigit mengungkapkan KJRI memulai kerjasama dengan rumah sakit di Johor. Mereka tengah penjajakan, termasuk proses seleksi perawat sebelum diajukan ke Kemenkes Malaysia, Lembaga Jururawat Malaysia dan otoritas terkait lainnya.

“Kami tahu prosesnya panjang, dan ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Tapi kami optimis, karena perawat Indonesia sudah terbukti diakui secara global,” jelas Sigit. Apalagi, kini perawat Indonesia juga tersebar di Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jepang, Australia hingga Jerman.

Sehingga masuk akal jika mereka juga bekerja di Malaysia. Apalagi ASEAN menyepakati profesi perawat termasuk profesi boleh lintas negara. Langkah awal, KJRI akan rekrutmen di daerah terdekat, secara geografis dan budaya, yakni Kepri dan Riau. Keduanya juga memiliki banyak lulusan perawat.

Stikes-Poltekes (Tanjungpinang)

Di Kepri, KJRI melirik Tanjungpinang karena terdapat dua lembaga pendidikan kesehatan. Yakni, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Politeknik Kesehatan milik Kementerian Kesehatan Indonesia. Keduanya dapat menjadi sumber perawat profesional siap kerja di Malaysia.

Terbaru, KJRI bahkan menjajaki kerjasama pendidikan skema “sandwich program”, alias mahasiswa menyelesaikan sebagian kurikulum di Indonesia, dan enam bulan terakhir selanjutnya di Malaysia, sebelum langsung terjun ke lapangan kerja.

Kata Sigit, tak hanya menyiapkan perawat terampil, program sandwich tadi juga membekali calon nakes kemampuan adaptasi dengan bahasa dan budaya Malaysia.

Data KJRI, terdapat 130.210 WNI di wilayah kerja KJRI Johor, mencakup Johor, Melaka, Negeri Sembilan, dan Pahang. Jumlah tadi modal sosial penting pendukung inisiatif penempatan perawat Indonesia di Malaysia. (*)

 

Bagikan