Kebun Plasma Tembus 56 Ribu Hektare, PTPN V Andalan Petani Sawit Sumatera

ilustrasi petani sawit via detikcom/antara akbar tado

Kebun Plasma Tembus 56 Ribu Hektare, PTPN V Andalan Petani Sawit Sumatera

angkaberita.id - Dengan kebun kelolaan seluas 71.300 haktare, termasuk 56.000 hektare milik petani plasma, PTPN V Riau menjadi andalan petani sawit di Sumatera, khususnya Riau. Luasan kebun inti plasma setara 66 persen, jauh di atas 20 persen kebun plasma wajib (mandatory).

"PTPN V telah melewati mandatory 20 persen kebun plasma. Bahkan, dengan persentase di atas, PTPN V juga menjadi entitas Korporasi Sawit di Riau dengan persentase plasma terbesar dibandingkan perusahaan sawit lain yang ada," EVP Plasma PTPN V, Arief Subhan Siregar, seperti dilansir detikcom, Sabtu (3/6/2023).

Nah, dari 56.000 hektare perkebunan sawit mitra, Arief mengatakan seluas 9.000 hektare telah melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR). Bahkan, 2.300 hektare kebun tadi telah memasuki masa panen.

Kini, ribuan petani plasma PTPN V ikut PSR telah menikmati hasil panen dengan produktivitas jauh di atas standar nasional. "Dalam waktu 28 bulan, petani mitra kita sudah panen. Itu artinya lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional 36 bulan," beber Arief.

Ribuan petani mitra peserta PST kelolaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero akan segera terintegrasi ke dalam Sub Holding PalmCo, dari berbagai kabupaten di Riau segera panen perdana dalam waktu dekat. Paling dekat, sebanyak 356 petani plasma mitra perusahaan di Kabupateen Siak segera panen perdan pekan depan.

Kini, lamjut Arief, PTPN V tercatat sebagai perusahana perkebunan dengan persentare rasio perkebunan inti dan plasma terbesar di Riau. Petani plasma tadi tergabung di empat koperasi berbeda, yakni Tunas Muda, Tandan Mas Jaya, Budi Sawit, dan Lembah Sawit. Mereka PSR tahun 2021 dengan luasan 712 hektare.

Di Rokan Hulu, sedikitnya 793 petani mitra di tiga koperasi berbeda telah menikmati panen sejak bulan lalu. Yakni, koperasi Gemah Ripah, Subur Makmur, dan Wisma Tani. Mereka ikut PSR secara bertahap tahun 2020 seluas 1.586 haktare.

Di Kampar, seluas 1.389 hektare perkebunan petani tergabung di koperasi Tani Makmur dan Karya Sawit diproyeksikan panen akhir 2023. "Kami sangat bersyukur, petani sawit telah memberikan kepercayaan kepada PTPN V untuk menjadi mitra dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," ucap Arief.

Di akhir, dia menjelaskan, dari 9.000 haktare perkebubunan diremajakan PTPN V, seluas 2.300 hektare lahan kelolaan petani segera panen setelah 31 bulan sejak penanaman. Di Riau, selama pandemi COVID-19, sektor industri sawit membuat mereka relatif kebal dari pandemi.

Bahkabn, untuk sebagian, bersama investasi migas, investasi sawit juga mendongkrak pertumbuhan investasi di provinsi saudara tua Kepri tadi. Kabar baiknya, per Juni pemerintah melalui Kemenkeu segera membagikan dana bagi hasil sawit, dan Kepri bakal kecipratan, sedikitnya Rp 1 miliar.

(*)

Bagikan