angkaberita – Kendati optimis dengan pariwisata Kepri, tapi Kadispar Hasan masih galau dengan kondisi pariwisata di Bumi Segantang Lada. Khususnya, tren wisman kian enggan menginap di Kepri selama plesiran.
Tiga bulan terakhir, data BPS Kepri mengonfirmasi kondisi itu. Padahal, Pemprov lewat Dispar Kepri telah jor-joran menghadirkan banyak hajatan pariwisata, terutama di Batam dan Bintan, termasuk Tanjungpinang.
“Ini yang harus kita pacu agar target kunjungan wisman bisa lebih dari target,” kata Hasan, Kadispar Kepri, seperti hariankepri tulis, kemarin. Tren wisman enggan nginap tadi menjadi pekerjaan rumah Hasan Cs di Dispar.
Sebab, untuk sebagian, berdampak terhadap industri perhotelan di Kepri. Sedangkan hajatan pariwisata hanya menarik wisman datang, bukan menginap. Apalagi, dari tahun ke tahun, wisman ke Kepri mengandalkan skema border tourism alias wisata tetangga.
Tak heran, wisman terbanyak selalu dari Singapura dan Malaysia, dengan destinasi tujuan awal selalu Batam. Kedua wisman itu, untuk sebagian, cenderung pulang hari, atau menghabiskan waktu di akhir pekan, dengan bermodalkan selisih nilai tukar mata uang, alias wisman kurs.
(*)