angkaberita – Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) bakal memberikan insentif sebesar Rp 6 juta ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) per hari. Insentif berlaku selama dua tahun, termasuk ke SPPG dalam penghentian sementara.
Pemberian insentif, seperti tempo.co tulis, berdasar Keputusan Kepala BGN NO. 244 Tahun 2025. “Insentif sebesar Rp 6.000.000 per hari operasional SPPG,” bunyi klausul dalam beleid BGN tadi. Kepala BGN mengatakan insentif bentuk apresiasi kepada mitra MBG.
“Insentif dasar diberikan sebagai apresiasi dari pemerintah untuk mitra yang telah berkorban membangun fasilitas,” ujar Dadan Hindayana, Kepala BGN. Dia menjelaskan, insentif per hari berlaku ke semua SPPG tanpa melihat jumlah penerima manfaat.
Ketentuan tadi seiring keputusan BGN menetapkan setiap SPPG melayani 2.500 jiwa saja, dari sebelumnya 3.500 orang. Ketentuan tanpa syarat tadi juga mengubah kebijakan sebelumnya, yakni SPPG wajib melayani minimal 3 ribu orang agar dapat jatah Rp 6 juta per hari.
Penghitungan Rp 6 juta sehari dianggarkan dengan asumsi setiap SPPG mendapatkan untung Rp 2 ribu dari alokasi Rp 15 ribu dana MBG per penerima manfaat. Seharusnya, dengan pengurangan target per SPPG menjadi 2.500 orang, insentif SPPG per hari seharusnya Rp 5 juta.
Penyaluran insentif bersamaan gaduh duit Rp 5 juta bagi setiap konten positif terkait MBG, meskipun BGN telah mengklarifikasinya.
(*)