angkaberita – Dominasi PT Pembangunan Perumahan (Persero) di BUMN Karya agaknya bakal berlanjut. Apalagi, PLN Batam barusan mempercayakan pembangunan PLTGU 120 MW bernilai Rp 3,35 triliun kepada mereka. Sebab, torehan omzet kontrak mereka tertinggi di BUMN Karya
Seperti beritasatu.com tulis, hingga akhir September 2025, PT Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kontrak kontruksi, termasuk EPC, sebesar Rp 16,68 triliun sekaligus tertinggi dibanding BUMN Karya lainnya.
Kinerja mereka, kini kelolaan Danantara Indonesia, melewati PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Waskita Karya. Di Kepri, Wijaya Karya tengah menggarap proyek modernisasi Bandara Hang Nadim bareng investor Korsel.
Strategi diversifikasi proyek disebut-disebut menjadi kunci keberhasilan mereka, dengan segmen EPC menyumbang porsi terbesar ke omzet mereka. Berdasarkan data, segmen EPC menorehkan kontrak Rp 3,47 triliun, kemudian proyek gedung Rp 3,43 triliun.
Selanjutnya jalan dan jembatan Rp 2,25 triliun, serta sektor sumber daya air Rp 1,63 triliun. Kabar terbaru, seperti kontan.co.id, mereka bakal merger dengan PT Adhi Karya. Nama terakhir, merupakan BUMN Karya identik dengan proyek-proyek konstruksi sektor sumber daya air, seperti bendungan.
Per Agustus 2025, PTPP menjadi kepercayaan kontrak-kontrak bersumber BUMN dengan porsi 51,2 persen, swasta (31 persen) dan pemerintah (17,8 persen). Segmen terbesar, seperti bisnis.com tulis, bersumber kontrak segmen pertambangan. Yakni, sebesar 19,5 persen dari total torehan nilai kontrak di bulan itu. (*)