angkaberita - Bersamaan waktu ketuk palu Ranperda Investasi, termasuk menjadikan pariwisata sektor penopang ekonomi di RPJMD Kepri, BP Batam dan Pemprov seperti berlomba menggeber skema border tourism lewat lengan kebijakan masing-masing, dengan target serupa. Yakni, akses transportasi.
Terbaru, langkah BP Batam merintis rute roro dari Batam ke Johor tinggal selangkah lagi setelah hasil kajian tim UGM menyatakan secara regulasi, teknis dan finansial pembukaan rute layak (feasible). Deputi Investasi Dan Pengusahaan BP Batam memaparkan hasilnya ke stakeholder di Jakarta, termasuk perwakilan Kemenhub RI.
Selain Kemenhub, juga hadir perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kemenlu, Kemenperin dan Kemenkeu serta KJRI di Johor. Kemudian PT ASDP dan Badan Karantian Indonesia. Tim UGM, dari Pusat Kajian Transportasi Dan Logistik, memaparkan hasil kajian mereka.
“Pembukaan jalur roro menjadi agenda strategis mengangkat pertumbuhan ekonomi,” klaim Farry Francis, kemarin. Pihak KJRI di Johor merespon baik hasil kajian tadi. “Pada dasarnya jalur ini layak,” kata Konjen RI di Johor, Sigit.
Tantangan ialah soal CIQ, sebab Kepri termasuk lokasi rawan narkoba dan TPPO serta penyelundupan. BP Batam dan KJRI telah merintis sejak dua tahun terakhir sebagai pendorong skema border tourism, khususnya Batam ke Johor.
Wisata Batas Di Anambas-Natuna
Dari Penang, Pemprov Kepri menggeber percepatan akses transportasi dari Tioman di Pahang, Malaysia ke Tarempa di Pulau Letung, Kabupaten Anambas. Saat pertemuan ke-19 Sekber Sosek Malindo 2025 di sana, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kepri melontarkan usulan terkait pembukaan akses laut tadi.
Selain sektor pariwisata, Pemprov mengusulkan penempatan nakes Indonesia di rumah sakit di Johor dan Malaysia. Kemudian juga penguatan SOP pemulangan jenazah WNI dari Malaysia. Khusus pariwisata, Pemprov terus mengawal perintisan akses transportasi Tioman-Tarempa dan Serasan ke Semetan.
Sebab, Pemprov bersama Pemkab Anambas dan Pemkab Natuna tengah melirik kerjasama pariwisata border tourism ke Malaysia Barat dan Semenanjung Serawak di Malaysia Timur. Anambas ke Semenjanjung, sedangkan Natuna ke Serawak.
“Kedua usulan merupakan aspirasi warga di perbatasan,” kata Doli Boniara dalam sidang di Penang tadi. Terpisah, kalangan pariwisata di Kepri sepakat, pekerjaan rumah terberat Pemprov melakui Dispar Kepri ialah mendistribusikan arus kunjungan wisman ke seluruh kabupaten/kota di Bumi Segantang Lada, bukan berkutat ke Batam dan Bintan. “Batam dapat menjadi hub,” sebut Buralimar, Analis Pariwisata Di Kepri, pada satu kesempatan.
(*)