Kemendagri Dorong Pemda (Di Kepri) Integrasikan Masjid Dalam RPJMD

angkaberita – Kemenag terus mendorong pemberdayaan umat. Terbaru, libatkan Badan Kemakmuran masjid (BKM), mereka kick off program FOREMOST menyasar pemberdayaan keluarga berbasis masjid. Sebelumnya menggandeng Baznas, mereka menjadikan masjid simpul pemberdayaan ekonomi umat.

Kemendagri mendorong ikhtiar Ditjen Binmas Islam tadi terintegrasi dalam RPJMD, termasuk di Kepri. Ditjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri menegaskan komitmen mereka memfasilitasi penguatan peran masjid dalam RPJMD nantinya. Skemanya Permendagri, atau bahkan Perpres.

Yakni, mendorong masjid tak sebatas objek keagamaan, tapi juga subjek pembangunan sosial. “Sudah saatnya masjid masuk dalam agenda pembangunan daerah secara resmi melalui RPJMD,” tegas Bahtiar, Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri, seperti kemenag.go.id tulis, Senin.

FOREMOST, alias terpenting, merupakan kependekan Family Orientation at the Mosque’s Site. Kata Bahtiar, selama ini belum banyak Pemda memberikan perhatian serius menjadikan masjid institusi sosial bagi kepentingan ketahanan sosial.

Kades-Lurah Usulkan Musrenbang

Padahal, sebut Bahtiar, dalam banyak kasus, masjid justru menjadi pusat pembinaan, penyuluhan, hingga pemulihan sosial berbasis komunitas. Kemendagri akan menyiapkan mekanisme pendampingan agar Pemda dapat mengintegrasikan program kemasjidan dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Masjid adalah simpul sosial umat Islam. Kalau ingin menjaga stabilitas sosial dan memperkuat keluarga, maka intervensi strategis berbasis masjid sangat penting. Ini bukan hanya tanggung jawab Kementerian Agama, tapi juga pemerintah daerah,” tegas Bahtiar.

Apalagi arahan politik pembangunan sekarang harus menyentuh akar sosial di masyarakat. “Masjid adalah salah satunya,” sebut Dirjen. Karenanya, skenario pemberdayaan masjid nantinya bersifat lintas lembaga, seperti Kemenag, Kemendagri, BP4, BKM, Ormas Islam, perguruan tinggi hingga pelaku usaha.

Karena isu-isu strategis keumatan seperti perceraian, narkoba, kemiskinan, dan radikalisme. “Itu semua bersinggungan langsung dengan fungsi masjid,” tegas Bahtiar. Dia berharap BKM di setiap masjid dapat mendorong Kades dan lurah mulai memikirkan masjid dalam RPJMD dan program prioritas usulan mereka ke Pemda.

Berdasarkan Kemendagri, terdapat 695.000 masjid dan musala, dengan puluhan ribu di antaranya sudah aktif menjalankan fungsi pendidikan dan sosial. Wakil Menag Romo R. Muhammad Syafi’I dan jajaran Ditjen Binmas Islam hadir, begitu juga Ketua BP4 Pusat Zahrotun Nihayah, dan peserta dari BKM pusat, provinsi, mitra strategis kemasjidan dan peserta daring dari penjuru daerah. (*)

Bagikan