angkaberita – Kendati direksi belum terpilih, Pemprov telah menyiapkan BUMD Energi Kepri ikut participating interest (PI) ke dua blok migas kelolaan Medco E&P Natuna. Rencana itu setelah Presiden Prabowo meresmikan operasi sumur migas Forel dan Terubuk di lepas pantai Natuna, Jumat (16/5/2025).
“Insya Allah, (BUMD) Energi Kepri,” ungkap Luki Zaiman, Asisten II Setdaprov Kepri, kemarin, menjawab BUMD bakal dilibatkan Pemprov Kepri ke dua sumur migas andalan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia itu. Pemprov sebut Luki, akan mengajukan PI ke pemerintah melalui SKK Migas.
Sebab, lewat Perda, Pemprov Kepri memang menyiapkan BUMD Energi Kepri khusus menggarap PI blok migas di tapal batas utara Kepri. Meskipun belakangan, Menteri Bahlil lewat Permen ESDM No. 1/2025, membuka peluang Pemda ikut PI lewat BUMD, atau anak usaha BUMD.
Sedangkan jajaran direksi BUMD Energir Kepri, kata Luki, tengah proses seleksi. Pendeknya, begitu terpilih pekerjaan pertama mereka nantinya menyiapkan keperluan PI ke dua sumur migas tadi. Lewat PI, APBD Pemprov dan Pemkab wilayah sumur migas bakal teraliri duit gede.
Sumur Andalan Prabowo
Presiden Prabowo menargetkan dua sumur migas tadi dapat merealisasikan target lifting migas nasional sekaligus swasembada energi. Dengan target produksi migas per hari 20 ribu barel. “Ini tonggak penting upaya kita mencapai swasembada energi nasional,” tegas Prabowo di Istana Merdeka, Jumat.
Medco E&P Natuna Limited, anak usaha Medco Energy, menggelontorkan duit investasi 600 juta dolar AS, kurs Rp 16.400 per dolar, setara Rp 9,8 triliun. Sumur migas Forel dan Terubuk berlokasi di South Natuna, dengan serapan tenaga kerja 2.300 orang.
Lewat PI nantinya Kepri berpeluang mendulang duit gede ke APBD. Sebab, lewat Permen ESDM No. 1/2025, kontraktor wajib melibatkan Pemda lewat participating interest (PI) sebesar 10 persen. Pemprov, meskipin mencicil setiap tahun Rp 5 miliar, lewat APBD memodali pendirian BUMD Energi Kepri.
Sebelum ini, lewat anak usaha PT Pembangunan Kepri, Pemprov juga kongsi PI dengan PT Prima Energy, kontraktor migas di blok Northwest Natuna. Saat itu terungkap terdapat empat sumur migas di sana dalam proses produksi, dan menjadi peluang Pemda di Kepri ikut PI demi menambal defisit APBD.
(*)