angkaberita – Pemprov lewat Wagub Kepri mengajak BUP Kepri mencari duit PAD lewat perairan Selat Riau dan Tanjung Berakit. Selain mengoptimalkan labuh jangkar, Wagub mendorong BUP menggarap jasa ship to ship (STS) di dua perairan kelolaan Pemprov tadi.
Ikhwal tadi terungkap usai Wagub Nyanyang menerima Direktur BUP Kepri dan Kadishub Kepri di Batam, Rabu (23/4/2025). Kepada BUP, seperti gurindam tulis, Wagub menekankan pentingnya mereka mengoptimalkan tarif labuh jangkar di Selat Riau dan Tanjung Berakit. Sebab, kini masih mengacu ke PP No. 15/2021.
“Kita perlu revisi aturan ini agar pengelolaan labuh jangkar bisa memberi kontribusi lebih besar bagi Kepri, terutama dengan meningkatnya aktivitas STS di perairan kita,” kata Wagub memberikan arahkan ke Kadishub dan Direktur BUP Kepri.
STS sendiri jasa pemindahan muatan, seperti migas atau kargo cair (bulk) antar kapal di lautan lepas. Biasanya kapal besar ke kapal lebih kecil keperluan distribusi logistik. Kata Wagub, jasa tadi berpotensi menggerakan perekonomian, di tengah perang dagang AS-China.
Kepri, lanjut Wagub, dapat memanfaatkan kondisi itu, sebab berbatasan Singapura. “Dengan tarif impor AS yang lebih rendah via Kepri, banyak kapal supertanker akan berlabuh di sini. Kita harus siapkan infrastruktur dan regulasi pendukung, termasuk skema retribusi yang jelas,” perintah dia ke BUP.
Di Kepri, Pelindo telah menyediakan jasa tadi. Lokasinya di Pulau Nipah, sepelemparan batu dari Singapura. Awaludin, Dirut BUP Kepri menyatakan kesiapan mereka mendukung peningkatan PAD lewat labuh jangkar dan jasa STS. “Kami akan koordinasi dengan Kemenhub, DJBC, dan pihak terkait,” janji dia.
(*)