angkaberita –Matahari Departement Store (MDS) di TCC Mall resmi mengumumkan penutupan operasi mereka di Bumi Gurindam secara permanen per 1 Mei mendatang. Kendati tak mengejutkan, kabar tadi tetap menjadi pergunjingan warga di Tanjungpinang.
Sebab, bersama Hypermart, MDS menjadi tujuan warga berbelanja kebutuhan. Selebihnya, keputusan penghentian operasi tadi membuka peluang terjadinya PHK. Penutupan di Tanjungpinang menambah daftar panjang MDS tutup toko di tahun 2025.
Sebelumnya, per 1 April lalu, mereka juga menutup toko di mal tertua di Medan. Kabar penutupan sejumlah gerai MDS di Tanah Air sejatinya telah terendus sejak akhir tahun lalu menyusul gonjang-ganjing keuangan mereka. Persaingan dengan toko online dan melemahnya daya beli warga mempercepat penutupan.
Sejak 2023, MDS telah mengurangi jumlah gerai mereka. Bahkan, per 30 September 2024, mereka hanya mengoperasikan 147 gerai, dengan 28 di antaranya berada di Sumatera. Padahal, setahun sebelumnya mereka masih mengoperasikan sebanyak 154 gerai. Tahun 2025, mereka dikabarkan bakal menutup lagi sebanyak 13 gerai, termasuk di Medan dan Tanjungpinang.
Wako Janji Jaga Pasar Baru
Penutupan bukan hanya berdampak PHK, tapi juga pendapatan daerah lewat bagi hasil pajak penjualan dan turunannya. Selebihnya, warga ingin berbelanja baju artinya harus mengeluarkan uang tambahan jika tetap ingin brand kelolaan MDS. Sebab, ke depan pilihannya ke MDS di Batam, meskipun tren selama ini juga terpantau begitu.
Terpisah, Wako Lis Darmansyah meskipun menyayangkan penutupan tadi, dia berjanji tetap menjaga ekonomi Tanjungpinang bergeliat. Dia bahkan berjanji segera mengundang investor luar kembali masuk ke Tanjungpinang. Selain itu, dia juga mengharap sinergi Pemprov Kepri agar menjadikan Tanjungpinang lokasi kegiatan.
Jalan lainnya, dia menegaskan akan menjaga dan menghidupkan pasar di Tanjungpinang. “Pusat ekonomi jangan sampai mati, salah satunya pasar, dengan strategi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata dia, seperti prokepri tulis, Sabtu (19/4/2025).
Sejatinya pesan serupa telah wapres KH Makruf Amin tegaskan saat meresmikan Pasar Baru Tanjungpinang. Pasar kata dia, sumber duit daerah. Meskipun tak semudah membalikkan telapak tangan, Pasar Baru sejak bergenerasi menjadi soko guru ekonomi Bumi Gurindam.
Jauh sebelum pajak kendaraan bermotor, kini lewat opsen pajak menjadi sumber lama dengan kemasan baru pajak daerah. Sebab, dengan hasrat menjadikan Tanjungpinang andalan UMKM lewat konsumsi publik melalui sentra kuliner dan sejenisnya, menjaga Pasar Tanjungpinang kunci menjaga UMKM bergeliat.
Itu artinya ekonomi bergerak lewat warung padang, warteg, kedai kopi, pecel lele dan, termasuk bazar. Jika harga di pasar terjaga, harga di mereka juga akan terjangkau warga, termasuk di masa efisiensi. Sebagai bukti, warung padang Rp 10 ribu plus masih menjamur. Pecel lele laris manis. Lokasi tetap bazar di Pinang juga bertambah.
(*)