Kurangi Dominasi Singapura, Thailand Kebut Megaproyek ‘Jembatan Darat’ Pesaing Selat Malaka

angkaberita – Berdalih mengurangi ketergantungan ke Selat Malaka, Thailand tengah mempercepat pembentukan zona ekonomi khusus (SEZ) di selatan negara guna percepatan proyek transportasi strategis penghubung Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, Landbridge alias Jembatan Darat senilai Rp 464 triliun.

Mereka tengah mengebut penyusunan perundangan SEZ. Seperti tulis bisnis.com mengutip laporan Reuters, Sabtu (22/3/2025), Lewat perundangan tadi, pemerintah akan membentuk komidis khusus percepatan pembangunan koridor SEZ di Provinsi Chumphon, Ranong, Suratthani, dan Nakhon Si Thammarat.

Proyek Landbridge menjadi usulan Partai Pheu Thai pimpinan PM  Paetongtarn Shinawatra. Poryek akan menelan biaya 1 triliun baht, setara 29 miliar dolar AS. Dengan kurs rupiah Rp 16.000 per dolar, setara Rp 464 triliun. Kementerian Transportasi mengungkapkan megaproyek tadi akan menghubungan dua pelabuhan di kedua sisi semenanjung Thailand melalui jalan raya dan kereta api sepanjang 100 kilometer.

Baca juga :  Dugaan Pemerasan Eks Mentan, Ketua KPK Firli Mangkir Pemeriksaan Polda

Terusan Kra Dekat Malaysia

Skenarionya, jika terelisasi, waktu pengiman barang dan logistik antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik akan terpangkas. Kemudian juga mengurangi keterangtungan pada Selat Malaka, jalur laut tersibuk di dunia lewat Malaysia dan Singapura serta Indonesia.

PM Thailand akan mengetuai langsung komisi tadi, dengan bertanggung jawab atas perencanaan logistik, infrastruktur, teknologi informasi, serta pengembangan fasilitas pendukung di kawasan tadi. Komkdis juga memilki mandat mengamankan sumber pendanaan bagi megaproyek tadi. Kini RUU tahap konsultasi publik sebelum dibahas di parlemen Thailand.

Saat ke Amerika dan Tiongkok, PM Srettha Thavisin dari Partai Pheu Thai juga telah menawarkan proposal investasi tadi. Thailand menargetkan rampung tahun 2030. Lewat kongsi, calon investor luar Thailand berpeluang mengantongi saham lebih 50 persen di megaproyek.

Baca juga :  Beasiswa PIP 6.000 Pelajar Se-Kepri Cair, Orangtua Murid Beri Cen Acungan Jempol

Kantor Kebijakan dan Perencanaan Transportasi PM Thailand memperkirakan pembangunan pelabuhan laut dalam di Ranong (Laut Andaman), tepian Samudera Hindia, dan Chumphon (Teluk Thailand) di Samudera Pasifik akan menelan biaya sekitar 630 miliar baht, kira-kiran Rp 200-an triliun lebih. Sebelum megaproyek “Jembatan Darat”, sempat terdengar proyek dengan tujuan serupa lewat kanal, “Terusan Kra” mengurangi dominasi Singapura di Selat Malaka.

(*)

Bagikan