angkaberita.id

Hasrat Negeri Seribu Museum, Kode Menteri Kebudayaan Bagi Museum Lagoi?

angkaberita – Rencana Lagoi memiliki Museum Rumpun Melayu Bersatu agaknya gayung bersambut dengan hasrat Menteri Kebudayaan menjadikan Indonesia negeri seribu museum. Apalagi, pemerintah telah merestui rencana pendirian sejumlah museum baru di Tanah Air.

"Mudah-mudahan Indonesia ke depannya menjadi negara ribuan museum. Ini sesuai dengan adanya semangat dari komunitas Asosiasi Museum Indonesia,” kata Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, seperti rri tulis, kemarin. Fadli ingin museum bukan sekadar tempat artefak. Tapi, merujuk Monas di Jakarta, beradaptasi lebih jauh.

Seperti peninggalan Kerajaan Majapahit, pemerintah berencana membangun Museum Majapahit di Jawa Tengah. Sejauh ini, kata Menteri Fadli, baru pusat informasi. Padahal terungkap terdapat tiga ratus ribu naskah lontar soal Majapahit di NTB belum terjamah penelitian. Apalagi, kini Hasyim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo, menjabat Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya Indonesia.

Di Kepri, pertengahan tahun lalu, beredar kabar rencana PT Bintan Resort Cakrawala pengelola Lagoi bakal mendirikan museum. Namanya Museum Rumpun Melayu. Kabar terungkapa setelah pihak Lagoi menggelar sarasehan dengan sejumlah kalangan budayawan di Tanjungpinang.

Menghidupkan Warisan

Kabar baiknya, selain memberikan pengetahuan soal puak Melayu di dunia, museum disebut-sebut nantinya juga bakal menyuguhkan informasinya secara modern, termasuk melalui hologram. Bahkan, kisah-kisah seperti Hikayat Hang Tuah dapat dinikmati pengunjung lewat augmented reality. Pendeknya, pengelolaan museum bukan sebatas tempat pajangan barang bersejarah, atau saksi bisu sejarah.

Tapi, lebih interaktif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Beda dengan museum lainnya di Kepri, pengelolaan murni tanpa APBN dan APBD. PT Bintan Resort Cakrawala disebut bakal sepenuhnya mendanai sekaligus mengelolanya demi kepentingan wisata sejarah dan kebudayaan, khususnya sejarah Melayu dan Kemelayuan di dunia.

Sarasehan menjadi ajang penguatan secara budaya dan historis. Pendeknya, cara mendapatkan legitimasi pintu masuk. “Ini kami lagi rapat dengan BRC (pengelola Lagoi),” jawab Juramadi Esram,  Kepala Dinas Kebudayaan Kepri, saat itu. Dia menyarankan detail selanjutnya ke pihak Lagoi. Lewat Sorta, Bagian Media BRC, secara terpisah, mereka berjanji memberikan penjelasan resmi begitu detail rencana pendirian museum telah final.

“Nanti kita kasih rilis,” kelit Sorta, saat itu. Pemerhati Pariwisata Kepri, Buralimar mengapresiasi dan menyambut baik rencana itu. Dia mengaku hadir di sarasehan itu. Menurutnya, pengelolaan museum harus berkembang sesuai dengan tren terbaru. “Nantinya museum bakal memotret dan menghadirkan informasi soal Melayu di seluruh dunia sekaligus menegaskan peran sentral Kepri sebagai pusat kebudayaan Melayu,” kata Buralimar merujuk Kesultanan Riau Lingga  di masa lalu.

Kata dia, sudah seharusnya pengelolaan museum nantinya menghadirkan sensasi baru bagi kepariwisataan. “Menjadi atraksi dan destinasi baru di Lagoi,” sebutnya. Di Jakarta, Monas telah menggabungkan teknologi terbaru hologram demi menambah sensasi destinasi guna menarik kunjungan pelancong.

Perda Kebudayaan Kepri

UU Kebudayaan, tulis Hikmat Darmawan, Pengamat Kebudayaan, bukan sebatas mengamanatkan pelestarian. Tapi, juga pemajuan kebudayaan. Museum agaknya menjadi ikhtiar paling masuk akal guna melestarikan dan memajukan mereka, sehingga tetap seiring sejalan dengan kondisi kiwari seperti diharapkan kalangan pengamat kebudayaan.

"Dalam kemajuan itu kan ada beberapa aspek, ada pemeliharaan, pemanfaatan, dan lainnya. Ada lima aspek dari kemajuan budaya. Jadi enggak sekadar memajukan, tapi ini lebih komprehensif, lebih kuat, lebih bagus, daripada sekadar melestarikan," tegas Hikmat Darmawan, Pengamat Kebudayaan.

Dalam gambaran dia, museum dapat menjadi ikhtiar menerjemahkan aspek pemajuan secara menyeluruh. "Coba bayangkan ini ya, Museum (Nasional Indonesia) kemarin, pembukaan Museum Nasional sudah melampaui paradigma melestarikan, yakni bagaimana memanfaatkannya? Dibikin jadi hologram, dibikin jadi produk, jadi orang tertarik," pesan dia. Terbaru, dapat angin, Pemprov lewat Dinas Kebudayaan Kepri mengajukan Ranperda Kebudayaan ke DPRD.

(*)

Bagikan
Exit mobile version