angkaberita.id – Berkat dedikasi tenaga kerja lokal Natuna, floating production storage and offloading atau FSPO Marlin Natuna akhirnya rampung dan segera beroperasi. SKK Migas dan Medco E&P Natuna Ltd mengonfirmasi kabar tadi.
Kini, FPSO dari konversi kapal tanker siap berlayar. “FPSO Marlin Natuna adalah bagian dari Proyek Forel dan Bronang di Blok South Natuna,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Widodo Djasmari, seperti dikutip Katadata, Senin (30/9/2024).
Fasilitas terapung tadi nantinya digunakan menampung minyak dari Proyek Forel di Natuna, Kepri sebanyak 10 ribu barel per hari (BOPD). Dirut Medco E&P Ronald Gunawan mengatakan rampungnya proyek tadi menjadi bukti komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan industri migas Tanah Air.
"Ini hasil kerja keras seluruh tim," ucap dia. Fasilitas Marlin Natuna dapat menyimpan minyak hingga 250 ribu barel minyak per hari. FPSO akan berlayar pada November 2024 merupakan bagian akhir dari rangkaian Proyek Forel-Bronang. Pembangunannya 80 persen memakai tingkat komponen dalam negeri atau TKDN.
Acara The Sail Away Ceremony of Indonesia 1st FPSO Conversion Project tersebut juga dihadiri pihak PaxOcean, perusahaan pembangunan, konversi, dan perbaikan aset lepas pantai milik Kuok Group asal Singapura. Chief Executive Officer PaxOcean Tan Thai Yong mengatakan, pembangunan Marlin Natuna melibatkan 1.400 orang, sebanyak 99 persen adalah warga lokal. (*)