angkaberita.id – Kendati angka stunting turun tipis, BKKBN mengklaim jumlah keluarga berisiko stunting (KRS) di Tanah Air menurun cukup signifikan. Tahun 2024, jumlah mereka sebanyak 8,6 juta penduduk. Padahal dua tahun sebelumnya tercatat sebanyak 13,5 juta.
Tahun 2023, angka tadi berkurang menjadi 11,8 juta penduduk. Penurunan berkat intervensi lewat Kementerian PUPR berupa penyediaan akses sanitasi sehat, seperti jamban dan air bersih. Selebihnya berkat intervensi komunikasi dan pelayanan modern terhadap pasangan usia subur.
“Penurunan disebabkan intervensi berdasar strategi penapisan telah ditetapkan," kata Lina Widyastuti, Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Pusat, seperti dikutip detikcom, Jumat (9/8/2024). Dia menambahkan keluarga dikatakan keluarga berisiko jika termasuk dalam keluarga sasaran tak memiliki jamban dan akses air minum sehat.
Keluarga sasaran seperti calon pengantin, ibu hamil, keluarga dengan baduta dan keluarga dengan balita. Di Kepri, BKKBN juga memetakan soal penyediaan sarana air bersih menjadi ikhtiar mereka menurunkan stunting. Tahun 2023, versi SKI, angka stunting melejit. Di Sumatera, Kepri kalah dari Jambi, meskipun tahun sebelumnya terendah. (*)