angkaberita.id

Singapura Buka Pintu Impor Jangkrik Dan Belalang Kayu

camilan belalang goreng/foto via the guardian

menu olahan serangga via theguardian.com

angkaberita.id – Lupakan sejenak kasak-kusuk Pilwako Batam terancam lawan kotak kosong. Sebab, selain impor listrik hijau, kini Singapura juga telah membuka peluang impor makanan berbasis serangga. Seperti jangkrik, belalang, tawon madu, ulat pakan burung, dan sejenisnya.

Tak seperti negeri Asean lainnya, Singapura terhitung berhati-hati mengizinkan konsumsi makanan olahan serangga. Terbaru, seperti dilansir Straitstimes pekan lalu, Badan Pangan Singapura (SFA) menyetujui 16 jenis serangga boleh dikonsumsi secara umum. Selain menjadi menu utama, juga menjadi menu bersama masakan lainnya. Namun SFA memberikan rambu-rambu pengonsumsiannya.

jenis serangga via straitstimes

Ada jenis serangga dikonsumsi saat usia dewasa, saat masih larva dan sejenisnya. Keputusan Singapura menyusul langkah Badan Pangan Dunia (FAO) terus mempromosikan serangga menjadi alternatif pangan dunia. Selain kandungan protein bagus kesehatan, juga mengonsumsinya ramah lingkungan.

Bandingkan dengan menyantap daging. Sebab olahan daging, termasuk sapi, menghasilkan emisi karbon. The Guardian pekan lalu mengupas tuntas kebijakan terbaru Singapura tadi. Termasuk urusan peluang ekspor produk olahan berbahan serangga tadi.

Seperti minyak serangga, pasta mentah dengan serangga sebagai menu bahan tambahan. Kemudian coklat dengan kandungan serangga 20 persen. Ada juga asinan serangga, serangga asap dan sebagainya. Singapura membuka peluang ekspor tadi.

Ilmuwan pangan di dunia, termasuk dari Australia, menyambut gembira keputusan Singapura tadi. “Sungguh menakjubkan mereka (Singapura) punya daftar banyak jerangga boleh dikonsumsi,” ucap Skye Blackburn, pakar pangan di Negeri Kangguru. “Ternyata Singapura lebih terbuka dari saya pikir,” lanjut dia.

camilan berbahan serangga di singapura via thestraitstimes

Di Singapura, meskipun terdapat sejumlah usaha importir serangga gulung tikar, tapi banyak juga terus bertumbuh. Kaum muda di Negeri Singa juga mulai menggemari produk olahan serangga menjadi kudapan mereka. Pendeknya, mereka kini menikmati warga Thailand dan Kamboja nikmati.

Di Tanah Air, gendon dan belalang sejak lama merupakan seranggan olahan andalan di sejumlah daerah. Seperti di kawasan timur, ulat sagu (gendon) sudah menjadi makanan keseharian. Begitu juga dengan sate belalang di Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Pendeknya, kini Kepri berpeluang ekspor olahan serangga ke Singapura, bukan sekadar ekspor ayam hidup saja. (*)

Bagikan
Exit mobile version