angkaberita.id – Kendati memastikan tetap berpisah dengan Uni Eropa, pemerintahan baru Inggris di tangan partai buruh tetap menjadikan tetangga dekatnya mitra ekonomi strategis. Begitu juga dengan invasi Israel ke Gaza, Kemenlu Inggris akan mengambil sikap lebih seimbang.
Selain Uni Eropa, Inggris juga akan menyetel ulang relasi transatlantik dengan Amerika Serikat dan kekuatan geopolitik dunia, seperti India dan China. Khusus negara Global South, terutama Asia dan Afrika, Indonesia akan menjadi keping krusial Inggris merangkul kembali mereka lewat jalur diplomatik dan perdagangan.
Seperti diketahui, konflik di Palestina dan Ukraina, membuat dunia terbelah. Negara barat, termasuk Inggris dan Uni Eropa, mengajak negara Global South dalam paduan suara mereka mengecam invasi Rusia. Pada saat sama, mereka mengacuhkan kerisauan negara Global South soal invasi Israel ke Palestina di Jalur Gaza. Hasilnya, Global South skeptis akibat kebijakan standar ganda mereka di Palestina dan Ukrainia.
Nah, kebijakan luar negeri Inggris di bawah Menlu David Lammy akan memprioritaskan lima urusan, dengan pendekatan keseimbangan. Khusus lobi ke negara Global South, Inggris akan memberikan perhatian khusus ke Indonesia. “Dunia tengah terbelah, kondisinya berat. Tantangan geopolitik bagi Inggris, dan saya senang dengan projek mengkoneksikan kembali Inggris dengan komunitas global,” tegas Lammy, tangan kanan PM Keir Starmer di Menlu Inggris.
Kepada negara Global South, Menlu memastikan Inggris akan memastikan kesempatan diplomatik dan perdagangan. “Saya mendengar terlalu banyak keluhan, perdana menteri ngeluh mereka susah bertemu dengan PM kami, negara seperti Indonesia,” beber Lammy. Karenanya, “Saya akan memberikan perhatian lebih,” janji Lammy, seperti dilansir The Guardian, Minggu (7/7/2024).
Kabinet Kompeten
Setelah menang telak di Pemilu Inggris, Keir Starmer resmi menjabat perdana menteri menggantikan Rishi Sunak, Jumat (5/7/2024). Kemenangan mereka merupakan hukuman kepada Partai Konservatif akibat kebijakan salah urus perekonomian berujung biaya hidup meningkat, dan Inggris nyaris bangkrut.
Kendati lebih membosankan dibanding Tony Blair, PM Inggris tiga periode, Keir Starmer membentuk kabinet dengan personel alumni pemerintahan Blair. Menlu Lammy merupakan satu di antaranya. Kabinet Starmer boleh disebut kabinet kompeten karena berpengalaman, termasuk birokrasi pemerintahan.
Starmer sendiri, dengan pengalaman jaksa, menjadi satu-satunya birokrat karir di kabinet sekarang. Sejarah lainnya, Starmer juga menunjuk Reeves menjadi Menkeu perempuan pertama di Inggris. Selebihnya, dengan hasil Pemilu kemarin, Starmer tak hanya berkursi mayoritas di parlemen Inggris, tapi juga memiliki legislator (backbencher) berpengalaman.
Lima di antaranya memiliki mentor politik kelas wahid. Di kabinet, Starmer juga merekrut menteri dengan latar belakang berwarna-warni. Seperti single parent di usia remaja hingga keturunan pelaku kriminal. Dibanding kabinet di Inggris, kabinet Starmer juga banyak menteri mengenyam sekolah negeri, seperti sekolah Inpres di Indonesia. Terakhir, kabinetnya juga lebih banyak menteri berjenis kelamin perempuan, termasuk sang deputi PM. (*)