angkaberita.id - Depresiasi rupiah agaknya menjadi angin segar bagi pariwisata Kepri. Bagi Pemprov, kondisi tadi menjadi pintu masuk kembali melobi kementerian terkait di Jakarta memberikan insentif regulasi kepariwisataan.
Bagi pelaku wisata, kondisi tadi menjadi peluang menciptakan peluang arus kunjungan, dengan menggeber paket wisata menarik. Istilahnya creating demand, khususnya lewat skema border tourism keunggulan Kepri.
"Percepat relaksasi skema short term visa kunjungan untuk Kepri agar lebih kompetitif dan affordable," kata Guntur Sakti, Kadispar Kepri, Rabu (26/6/2024). Kabar baiknya, lanjut dia, Kepri segera mendapatkan skema visa on arrival menarik.
Gubernur Ansar, sebut Guntur, juga telah memberikan arahan bertemu dengan Menteri Sandiaga Uno dan menteri terkait lainnya demi percepatan relaksasi visa on arrival. Guntur menambahkan, depresiasi rupiah juga menjadi kesempatan bersama Pemprov dan Pemda di Kepri menunjukkan "tanggung jawab" kewilayahannya.
Bersinergi dengan pengelola pelabuhan dan bandara di Kepri proaktif meningkatkan fasilitas pelayanan di pintu masuk. "Antrean panjang di pelabuhan di saat peak seasson harus jadi pelajaran baik menata tata kelola pelabuhan," sebut Guntur.
Kemudian KPPU dan operator feri internasional serta pemangku kepentingan terkait harus bersama-sama mencari titi terang agar persoalan harga tiket mahal dapat segera turun ke angka wajar dan berkeadilan untuk semua.
Selebihnya, demi merealisasikan strategi creating demand, industri pariwisata bersama Pemda bersinergi menggeber event pariwisata skal internasional dan paket wisata menarik. Demi mengejar arus kunjungan wisman, terutama menangkap peluang pariwisata selisih kurs.
"Alhamdulillah dalam waktu dekat akan ada event berskala internasional di beberapa kabupaten kota di Kepri seperti Astindo Golf Turnamen di Nuvasa Nongsa, Bintan Industrial Expo di Lobam, Parade Jet ski di Serasan Natuna," beber Guntur. Dia juga menyebut sejumlah hajatan wisata rancangan Kadin, Asosiasi Pariwisata dan Komunitas lainnya di Kepri.
(*)