angkaberita.id

Tiga Lokasi Kunci Cuaca Ekstrem, Pakar BRIN Sebut Lautan Dekat Kepri

kapal ikan di laut natuna/foto via sindonews.com

erma yulihastin pakar cuaca dan iklim brin/foto via detikcom

angkaberita.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) barusan mengukuhkan tiga profesor riset mereka, Kamis pekan lalu. Seorang di antaranya pakar iklim. Nah, khusus cuaca ekstrem pakar tadi menyebut tiga lokasi kunci. Satu di antaranya di Bumi Segantang Lada.

Erma Yulihastin, seperti dilansir detikcom, dalam orasi ilmiah bertajuk "Interaksi antara Atmosfer dan Laut Pemicu Cuaca Ekstrem untuk Meningkatkan Akurasi Prediksi Onset Hujan di Pesisir"menyebur tiga lokasi di lautan dapat menghasilkan cuaca ekstrem di Tanah Air.

Yakni, lanjut pakar iklim dan cuaca tadi, Laut China Selatan, Samudera Hindia dan Laut Banda di Maluku. Sehingga diperlukan stasiun pengamatan cuaca lengkap di sana demi memantau cuaca ekstrem nantinya. Radar cuaca tadi, satu di antaranya, perlu ditempatkan di Natuna, Kepri.

Dua lainnya di Bengkulu, Pameungpeuk dan Maluku. "Model prediksi cuaca numerik skala meso resolusi tinggi terbukti mampu menangkap berbagai fenomena cuaca ekstrem, baik yang berupa hujan dini hari, squall line, MCC, serta bibit siklon tropis," papar dia dalam analisis ilmiah.

Kata Erma, mengubah input suhu permukaan laut ke dalam model prediksi cuaca numerik menjadi solusi untuk akurasi onset kenaikan hujan ekstrem. Kata dia, satu penyebab model global mempunyai bias prediksi hujan terbesar di wilayah Indonesia adalah komposisi wilayah laut dan darat serta distribusi topografinya kompleks.

Pengembangan metode kopel model antara komponen atmosfer dan laut berguna untuk memperbaiki prediksi onset hujan ekstrem berbasis model dinamik skala meso. Metode tersebut selanjutnya disebut Sistem Pendukung Keputusan Numerical-based Atmosphere-ocean prediction and Knowledge Using deep Learning Artificial Intelligence (NAKULA).

(*)

Bagikan
Exit mobile version