Tak Jor-joran Tarik Wisman, Yogya Bergeser Ke Quality Tourism

tugu yogyakarta di malioboro/foto via kompas.com

angkaberita.id - Jika Bali tegas mengendalikan overtourism dengan retribusi wisman, kini Yogyakarta bergeser ke arah serupa dengan menggeber quality tourism. Keduanya tak menjadikan jumlah wisman atau kunjungan sebagai kunci sukses pariwisata.

Pemko Yogya mendorong wisman tinggal lebih lama dalam sekali periode kunjungan. Tahun 2024, mereka menargetkan quality tourism meskipun tak menolak mass tourism. Sebab, pariwisata menjadi penopang perekonmian di sana.

"Tahun 2023 jumlah kunjungan ke Kota Yogya lebih dari 7 juta wisatawan," kata Singgih Raharjo, Pj. Wako Yogya, seperti dikutip tempo.co, baru-baru ini. Namun, lanjut Kadispar Pemprov DI Yogyakarta, Pemko tak akan membangun ruang besar lantaran Kota Yogyakarta terbatas. Fokusnya pengembangan dan peningkatan fasilitas tersedia.

Standar fasilitas memprioritasnya pelayanan, termasuk produk UMKM dan ekonomi kreatif. "Sehingga quality tourism terwujud dengan harapan belanja wisatawan terhadap produk dan layanan lokal meningkat," kata dia. Peneliti UGM Destha Raharjana sepakat.

Pegiat pariwisata kerakyatan Desa Wisata Institute Yogyakarta menyebutnya proses tren perubahan pariwisata. Cirinya mengedepankan wisata inklusif, berkelanjutan dan berkualitas. Sehingga terjadi nilai tambah pariwisata, pengalaman berwisata sekaligus daya dukung lingkungan.

Langkah Yogya sejalan dengan tekad Kemenpar di bawah Menteri Sandiaga menggarap wisata serupa. Karenanya, seperti ditulis detikcom, Menpar Sandi mendorong bertumbuhnya desa wisata. Pijakannya tren wisata dari Organisasi Wisata Dunia (UNWTO).

Dengan tiga pilar kualitas, yakni Experiences, Profit dan Life. Pendeknya, wisata juga memberikan dampak maksimal ke warga tempatan. Nah, UNWTO mendefinisikan quality tourism sebagai hasil dari proses yang menyiratkan kepuasan kebutuhan produk dan layanan pariwisata sebanding dengah harga dibayar wisatawan.

Di Kepri, Gubernur Ansar mencoba menerjemahkan dengan menggarap habis-habisan Pulau Penyengat. Hasilnya, Pulau Penyengat meraih ADWI 2023 kategori wisata rintisan. Hanya saja, karena karakteristik berbeda, Kepri agaknya belum menggarap desa wisata. Pejabat Dispar blak-blakan menyodorkan alasannya.

(*)

Bagikan