menpar sandiaga mengalungkan bunga ke wisman pertama ke kepri tahun 2024 di lagoi, bintan
angkaberita.id - Kemenpar terus mencari akal agar pariwisata di Kepri bergerak cepat. Terbaru, Menpar Sandiaga ke Singapura menjajaki kolaborasi konser musik global. Kabar baiknya, dia menyodorkan ke Negeri Singa skenario kolaborasi berlokasi di Batam atau Bintan.
"Kami masih menjajaki kerangka kolaborasi dengan melibatkan Batam-Bintan," kata Menpar Sandiaga, seperti dilansir BusinessTimes, Kamis (14/3/2024). Singapura melalui Kementerian Perdagangan dan Industri hanya menanggapi ringkas. Katanya, mereka selalu siap mencari jalan bermitra, termasuk dengan Indonesia, guna mendongkrak kunjungan wisata.
Sebelumnya Menpar Sandi bertemu Grace Fu, Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Plt, Menteri Perdagangan dan Perindustrian. Keduanya menjajaki peluang kolaborasi, khususnya konser skala global, menyusul sukses Taylor Swift di Negeri Singa. Penjajakan kemarin menjadi langkah konkret Menpar menggarap pariwisata berkualitas.
Modalnya, seperti diakui Sandiaga, Dana Abadi Pariwisata sebesar Rp 2 triliun. Jauh sebelum Konser Taylor Swift di Singapura pekan lalu, seperti ditulis Antara, Menpar telah meminta pelaku usaha pariwisata di Batam-Bintan menggali peluang konser tadi. Sebab, ada potensi ekonomi di balik konser penyanyi terkaya di dunia tadi. Istilahnya Swiftinomics.
Tabiat Wisata Negeri Singa
Sebab, prediksi Menpar saat itu, sebagian besar penonton dari Indonesia. Pelaku usaha di Kepri, khususnya Batam-Bintan, diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan tadi menggaet wisman dan wisatawan domestik. "Karena minimal ada potensi 100-300 ribu wisatawan (dalam enam hari) bisa diraih oleh Batam atau Bintan," kata Sandiaga, awal Juli tahun lalu.
Saran Sandiaga, saat itu dia meminta Kepri merancang paket wisata atau perjalanan wisata ke Singapura melalui Batam-Bintan. Namun, pengakuan pihak mengetahui persis tabiat pariwisata di Negeri Singa, lontaran Menpar Sandiaga tak semudah membalikkan telapak tangan.
Dia lantas menyodorkan peluang serupa saat Singapura menggelar F1. Karena hotel di sana penuh, dia mengaku telah mengontak ke Singapura agar melimpahkan penonton tak dapat hotel ke Batam. Tapi, bukannya merespon, Singapura justru menutup rapat dengan mengerahkan kapal pesiar menampung luberan penonton F1 tak dapat hotel tadi. "Tak setetes pun (limpahan wisman) mengalir ke Batam," kata dia mengenang.
(*)