angkaberita.id – Santri Ponpes di Thailand Selatan jadi rebutan masjid-masjid di Malaysia menjadi Imam Salat Tarawih selama bulan Ramadan. Selain di masjid, sejumlah keluarga terpandang di Malaysia juga banyak menggunakan keahlian tahfiz mereka.
Dalam sebulan, santri tadi dapat membawa pulang hampir Rp 20 juta. Ketua MUI Pattani, Sobri Ahmad mengonfirmasi kabar itu. Kata dia, santri tadi dibayar ringgit hingga lima digit. Santri tadi berstatus hafiz dengan hapalan bacaan Alquran mereka.
“Setiap tahun santri di negara ini (Thailand) dijemput menjadi imam tarawih di Malaysia,” kata Sobri, seperti dilansir mediacorp mengutip laporan Sinar Harian, Senin (11/3/2024). Sobri menambahkan, santri tadi sebagian besar bertugas di Semenanjung Malaysia, terutama di wilahan pantai barat.
Kata dia, warga Malaysia tak perhitungan dalam memberikan horarium ke mereka. Sebab, niat mereka bukan membayar jasa, tapi dengan niat bersedekah ke santri menjadi Imam Salat Tarawih tadi. Sebab, santri tadi memang hafiz di Ponpes Thailand Selatan. Kata Sobri, bayaran hingga belasan juta tadi bentuk penghargaan warga Malaysia atas kesungguhan mereka belajar tahfiz.
Terpisah, Direktur Museum Warisan Kebudayaan Islam dan Pusat Pembelajaran Alquran di Narathiwat, Lutfi Saman mengungkaplan, tak sedikit juga santri dari Thailand Selatan menjadi Imam Salat Tarawih di keluarga-keluarga terpandang di Kuala Lumpur. "Itu cara mereka (keluarga terpandang) memakmurkan bulan Ramadan," kata Lutfi.
Lanjut dia, santri menjadi Imam Salat Tarawih di Malaysia telah rurin selama bulan Ramadan. Laporan media lokal, bayaran mereka menjadi iman sebulan Ramadan menembus lima digit. Di Kelantan, itu sudah lumrah. Ahmad Maher Safiain (30), Imam di Masjid Tengku Muhammad Faris Petra Bandara Kuala Krai mengonformasi kabar itu.
"Sepertimana kami menawarkan RM 6,000 kepada imam tarawih untuk Ramadan kali ini," kata Ahmad Maher. Di masjid tadi, pihaknya mendatangkan dua santri menjadi imam Salat Tarawih dan bayarannya hingga RM 12,000 untuk sebulan. Dengan kurs per 1 RM setara Rp 3,300, dalam sebulan mereka mendapatkan Rp 19,8 juta, alias hampir Rp 20 juta. (*)