Soal Stunting, Kepala BKKBN Sebut Telur-Ikan Lele Jurus Cespleng

ilustrasi ikan lele via jurnal.id

Soal Stunting, Kepala BKKBN Sebut Telur-Ikan Lele Jurus Cespleng

angkaberita.id - Soal stunting mencuat di debat Cawapres, Jumat pekan lalu. Akibat stuntng, anak akan memiliki tubuh pendek dan memiliki tingkat kecerdasan lebih rendah dibandingkan rata-rata anak sebayanya.

Nah, seperti dijelaskan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam jangka panjang, mereka berisiko mengidap penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan stroke, terutama jika terjadi obesitas di usia 45 tahun ke atas.

Persoalannya, lanjut dia, banyak orang beranggapan, agar tak stunting, anak harus mendapatkan asupan daging mahal. Padahal, kata Hasto, asupan protein ikan lele dan telur sudah cukup mencegah stunting.

Lele sebut dia, jauh lebih baik daripada daging sapi. Bagi ibu hamil dan balita, ikan lele lebih bagus. "Tapi orang-orang sering menurut saya gaya. Artinya kalau punya hajatan, kalau nggak daging disajikan nggak merasa keren," sebut dia, seperti dilansir detikcom, pekan lalu.

Lele menurutnya, sudah mengandung DHA omega-3. Di Kepri, Gubernur Ansar juga menyinggung soal itu. Katanya, dengan status daerah kaya ikan, seharusnya tidak ada kasus stunting di Kepri. Tahun 2023, sebut dia, Kepri kasus stunting turun, meskipun belum seperti dia targetkan di depan Wapres Makruf Amin.

"Tapi Intruksi Presiden, 2024 kita harus berada di angka di bawah 14 persen. Maka kita harus bekerja keras di akhir tahun 2023 nanti kemungkinan menurunkan 0,8 persen. Jadi kita harus berada di angka kira-kira 14,4 persen, oleh karena itu di tahun 2024 kita kejar lagi supaya di tahun 2024 akhir kita di bawah angka 14 persen," kata dia, seperti dilansir laman resmi Pemprov Kepri, Minggu (17/12/2023).

(*)

Bagikan