Ansar-Rudi Sama-sama Getol Proyek Fisik, Jembatan Babin-Jembatan Babel Duluan Gol Mana?

pulau penyengat via jalankemanagitu.wordpress.com

Ansar-Rudi Sama-sama Getol Proyek Fisik, Jembatan Babin-Jembatan Babel Duluan Gol Mana?

angkaberita.id - Gubernur Ansar dan Wako Rudi agaknya berkarakter sama. Yakni, sama-sama getol proyek APBN-APBD, juga gencar menggarap proyek fisik. Tak heran, keduanya pernah bersinggungan di Batam, soal urusan jalan.

Sebab, untuk sebagian, jalan politik keduanya juga sama. Yakni, sama-sama menjadikan jalan sebagai politik pemerintahan mereka. Terbaru, Wako Batam mewacanakan pembangunan jembatan Batam ke Belakang Padang, alias jembatan Babel.

Alasannya, seperti dilansir tribunbatam, Wako Rudi ingin meningkaykan kesejahteran dan mobilitas warga lewat pariwisata di Pulau Penawar Rindu, sebutan Belakang Padang. "Belakang Padang juga sedang kami bangun. Saya ingin Belakang Padang jadi tujuan wisata," kata Wako Rudi.

Ke Belakang Padang, kini masih harus lewat kapal penyeberangan. Ke depan, dengan jembatan, proses distribusi barang dan jasa lebih cepat. Wisata menjadi dalih penguat wacana. Selain jejak wisata bahari, juga wisata sejarah. Belakang Padang juga eksotis. "Jembatan (Babel) akan menjadi ikon baru Batam," janji Wako Rudi.

Nah, Gubernur Ansar sejak menang Pilgub 2020 kembali menghidupkan mimpi Jembatan Batam-Bintan, alias Jembatan Babin di era Gubernur Ismeth Abdullah hampir dua dekade lalu. Dalihnya membuka akses ekonomi Bintan dan Tanjungpinang, terutama potensi pariwisata.

Bedanya, Jembatan Babin telah diajukan pembiayaan ke kreditor lewat AIIB di China, meskipun belum jelas persetujuannya. Nilai proyeknya Rp 14 triliun, dengan KPBU alias pembiayaan APBN dan investor. Khusus investor, disebut kompensasi selama 80 tahun skema BOT. Gubernur Ansar getol mempromosikan dalam banyak kesempatan.

Tapi, redup dengan sendirinya setelah gaduh relokasi Pulau Rempang. Sebaliknya, Jembatan Babel, selain baru sebatas wacana juga belum tergambar skenarionya. Tapi, kabar baik keduanya, ialah Gubernur Ansar dan Wako Rudi kini juga mulai sama-sama menjadikan pulau arena "pacuan" unjuk prestasi mereka.

Ansar lewat Pulau Penyengat, dan Rudi melalui Pulau Belakang Padang. Meskipun pekerjaan rumah depan mata Kepri dan Batam, untuk sebagian, ialah illegal trafficking dan peredaran narkoba lewat jalur laut. Sebab, soal pariwisata Kepri terbantu Singapura. Bukan karena destinasi, tapi lantaran mereka tak punya pilihan lain plesiran di luar wisata selisih kurs.

(*)

UPDATE: Pembaruan Judul

Bagikan