angkaberita.id

Jamban Sehat Kunci Pinang Barat Menang Stunting Award 2023

ilustrasi stunting via unair.ac.id

kelurahan tanjungpinang barat sabet stunting award 2023 di ajang adinkes, senin (13/11/2023)/foto via tanjungpinangkota.go.id

Jamban Sehat Kunci Pinang Barat Menang Stunting Award 2023

angkaberita.id - Meskipun belum selevel pengakuan Wapres lewat pemberian dana insentif fiskal, prestasi Pemko Tanjungpinang menangani stunting lewat Kelurahan Tanjungpinang Barat di Adinkes Award 2023 patut diapresiasi. Kini Pj. Hasan tinggal menuntaskan ikhtiar Walikota sebelumnya.

Apalagi stunting di Tanjungpinang agaknya masih menjadi pekerjaan rumah Pemko ke sepan. Sebab, berdasarkan data BKKBN Kepri, jumlah anak berisiko stunting di Bumi Gurindam sebanyak 8.416 kasus. Mereka, diakui Endang Abdullah, tersebar di sejumlah kelurahan.

Seperti Kelurahan Tanjung Unggat, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Pinang Kencana dan sejumlah kelurahan lainnya. "Tapi tidak semua, ada juga kelurahan zero kasus stunting," beber Endang, Wakil Walikota Pinang saat itu. Jumlah anak stunting sebutnya, sebanyak 330 kasus dari sebelumnya 437 kasus.

Sehingga hingga Februari 2023, prevalensi stunting di Tanjungpinang di angka 15,4 persen. Di depan Wapres Makruf Amin, Gubernur Ansar pamer keyakinan Kepri tahun 2023 stunting di angka 13 persen, meskipun BKKBN Kepri mematok angka 10 persen guna mendongkrak target nasional 14 persen di tahun 2024.

Bukan Dinkes

Seperti dilansir tribunjogja, Selasa (14/11/2023), bersama Desa Bontoloe di Sulsel, dan Kelurahan Mandarsari (Kalsel) serta Desa Purwosari di Aceh, Kelurahan Tanjungpinang Barat menyabet penghargaan stunting awards 2023 di ajang Pentaloka Asosiasi Dinkes (Adinkes) Indonesia di Sleman, Senin (13/11/2023).

Tanjungpinang Barat meraih penghargaan "Desa/Kelurahan Bebas Stunting" kategori Intervensi Sensitif. Selain kategori itu, Adinkes Awards 2023 juga memberikan penghargaan kategori Intervensi Spesifik, dan Kawasan Tanpa Rokok serta Pangan Lokal. Pentaloka kemarin didukung BKKBN dan Kementerian Desa.

courtesy by indonesiabaik.id

Berdasarkan Perpres 72/2021, kebijakan stunting terbagi dua. Yakni, Intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi spesifik berkenaan peningkatan gizi dan kesehatan. Dengan leading sector seperti Dinkes, dan BKKBN.

Sedangkan Intervensi sensitif mencakup kebijakan pendukung penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi. Leading sector-nya seperti Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinsos, Dinas Pertanian, dan sejenisnya.

Di Kepri, BKKBN mengandalkan kebijakan BTS, alias beras telur dan sedekah, alias intervensi spesifik. Begitu juga Dinkes, mereka menangani pola pengasuhan, pemahaman gizi, dan penyakit infeksi pencernaan. Tapi, karena kerja sinergi lintas TPPS, apresiasi Pj Hasan kepada sejumlah kalangan di balik kesukseskan Tanjungpinang Barat juga tak berlebihan.

"Camat dan lurah, PKK kelurahan, PLBK, termasuk RT dan RW, ketua Kampung KB Kelurahan Tanjungpinang Barat, serta seluruh warga. Penghargaan merupakan kado pemerintah ke masyarakat Kelurahan Tanjungpinang Barat," kata Hasan, Pj. Wako.

Hantu Stunting

Berbeda ajang serupa di tahun 2021, peserta stunting award 2023 justru menurun. Jumlah kelurahan atau desa mendaftar sebanyak 176. Setelah penjaringan, terpilih sebanyak 20 desa/kelurahan di empat kategori. Paling banyak di kategori intervensi spesifik sebanyak 10 kelurahan/desa.

Intervensi sensitif sebanyak empat pemenang, termasuk Tanjungpinang Barat. Kategori panngan lokal dan kawasan tanpa rokok, masing-masing, tiga pemenang. "Jumlah (peserta) lebih rendah dari award tahun 2021. Masalahnya apa, mungkin para kepala desa atau kepala daerah khawatir dengan kata-kata bebas stunting," sebut M. Subuh, Ketua Adinkes Indonesia.

Padahal, TOR penghargaan mengedepankan inovasi dan kreativitas dengan menjaga kesinambungan kegiatan penanganan stunting. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan stunting krusial mengantisipasi bonus demografi di tahun 2030.

"Peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, termasuk kesehatan ibu dan kesehatan reproduksi. Menurunkan angka stunting, pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan produktivitas kerja dan daya saing," pesan Hasto.

(*)

Bagikan
Exit mobile version