Tren Toke Ketuai Timses Pilpres 2024, ‘Sultan Priok’ Kapteni Anies-Muhaimin?

ahmad sahroni, bendahara umum nasdem sekaligus crazy rich tanjung priok

Tren Toke Ketuai Timses Pilpres 2024, ‘Sultan Priok’ Kapteni Anies-Muhaimin?

angkaberita.id - Meskipun sejumlah nama digadang-gadang menjadi Ketua Timses, termasuk Said Aqil Siradj dan Din Syamsudin. Sebelum itu, santer nama Jusuf Kalla dan Gatot Nurmantyo dilobi bergabung. Hingga sekarang, kubu Anies-Muhaimin belum mengumumkan "kapten" tim kampanye nasional mereka ke Pilpres 2024. Sultan Priok opsi terakhir?

Sedangkan dua pesaingnya mereka, duet Prabowo-Gibran dan pasangan Ganjar-Mahfud telah membentuk Timses masing-masing. Kubu Prabowo malah telah mengumumkan secara resmi susunan Tim Kampanye Nasional (TKN) mereka, dengan Rosan Roeslani menjadi Ketum.

Rosan menyusul Arsjad Rasjid, Ketum TKN Ganjar-Mahfud di puncak ketua tim pemenangan. Keduanya sama-sama pernah mengetuai Kadin Indonesia. Roesan periode 2015-2021, Arsjad 2022 hingga sekarang.

Bagi Rosan, status Ketum TKN menjadi pengalaman kedua di Pilpres. Sebelumnya, dia Wakil Ketum TKN Jokowi-Makruf. Erick Thohir dipercaya memimpin TKN di Pilpres 2019. Kendati belum mengumumkan TKN mereka, Anies-Muhaimin telah membentuk Baja Amin.

Badan pekerja tadi beranggotakan 15 tokoh, dengan rincian 9 dari parpol koalisi pengusung. Kemudian 6 lagi usulan Anies dan Muhaimin langsung. Hanya, kini baru terisi 9 nama usulan Nasdem, PKS dan PKB. Pilihan Capres Anies dan Cawapres Muhaimin belum terdengar.

"Di sini nanti ada penasihat, Pak Shohibul Imam, kedua Pak Sugeng Suparwoto, dan ketiga Pak Dadang Juliantara, kemarin tiga-tiganya berada di Tim 8 sekarang menjadi penasihat bagi kita," beber Anies, seperti dikutip Kompas.com, akhir September.

Opsi Terakhir

Jika nantinya Anies-Amin ikutan memilih tren pengusaha, alias tauke atau toke mengapteni tim pemenangan mereka. Stok pengusaha di koalisi mereka tak sedikit. Kalau Jusuf Kalla dan Surya Paloh enggan mengapteni Baja Amin, opsi terakhir Ahmad Saroni.

Ketua Komisi III DPR sekaligus bendahara umum Nasdem merupakan crazy rich, alias "Sultan Tanjung Priok" terkenal dengan koleksi mobil mewahnya di gang sempit. Kemungkinan itu, untuk sebagian, terbuka. Sebagai penguat, Anies akan meyakinkan Paloh, dan Muhaimin mengajak Said Aqil Siradj.

Lewat Din Syamsudin, mereka akan meyakinkan Kalla turun gunung meramaikan gelanggang, dengan status semisal dewan penasihat, pengarah, atau istilah lain berkesan di belakang layar. Jika terjadi, Pilpres 2024 benar benar akan menjadi gelangan pertaruhan para king maker di negeri ini.

(*)

Bagikan