Sukses Stunting BKKBN Kepri Tergantung Natuna?
angkaberita.id - Penanganan stunting krusial menyongsor bonus demografi di Tanah Air mulai tahun 2030. Karena itu, pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan terlibat dan melibatkan diri. Sebab, tidak cukup menangani dengan pendekatan program dari pemerintah.
"Ini harus membangun gerakan seluruh komponen bangsa," tegas Menkes Budi Gunadi Sadikin, Minggu (29/10/2023). Wapres Makruf Amin, secara khusus, bahkan meminta koordinasi kementerian, lembaga teknis dan Pemda kian intensif menghindari timpang tindih program.
"Libatkan mereka (warga) dalam setiap tahapan pelaksanaan sehingga muncul rasa memiliki dan kebanggaan dari masyarakat," pesan Wapres. Kemenkes sendiri mendorong cakupan dan kualitas intervensi spesifik terfokus ke masa sebelum lahir, menyasar remaja putri dan ibu hamil, serta masa setelah lahir, saat bayi dan balita.
Elsimil Natuna
Khusus intervensi sebelum lahir, alias ante natal care, BKKBN telah menerapkan aplikasi Elsimil alias penerbitan sertifikasi khusus pasangan siap nikah dan hamil. Konon, kesukseskan BKKBN juga disokong pemanfaatan apliasi tadi dengan input sesuai BNBA.
Bentuknya, lewat Tim Pendamping Keluarga (TPK) terlatih di setiap kabupaten/kota, BKKBN pendampingi calon pengantin selama tiga bulan. Pendampingan juga dilakukan ke ibu hamil, ibu menyusui dan balita di bawah dua tahun.
Nah, disebut-sebut penerapan Elsimil di Natuna masuk penilaian secara nasional. Kini tim penilai tengah verifikasi ke sana sekaligus melakukan audit pelaksanaan. Tahun 2022, per Oktober setahun lalu, juga resmi menyosialisasikan penerapan Elsimil.
Tahun 2023, Wapres Makruf Amin lewat Kemenkeu memberikan dana insentif fiskal stunting lantaran dinilai signifikan menurunkan angka kasus stunting di sana. Pemkab Natuna juga memberikan penghargaan ke Desa Subi Timur Besar lantaran mencatatkan nihil kasus stunting.
(*)