Gaduh Pemprov Sulsel Bangkrut, Kemenkeu Sebut Cicilan Utang Lilit APBD
angkaberita.id - Gaduh Bahtiar, Penjabat Gubernur, mengaku Pemprov Sulsel bangkrut gegara keliru perencanaan APBD mengundang tanggapan. Selain kubu Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur periode sebelumnya, juga Kemenkeu.
Pihak Kemenku menyebut istilah bangkrut kurang tepat, tapi mengamini Pemprov tengah kesulitan membayar cicilan utangnya, terutama utang jangka pendek. Rabu (11/10/2023) pekan lalu, Bahtiar di depan DPRD Sulsel blak-blakan menyatakan Pemprov Bangkrut. "Kita defisit Rp 1,5 triliun, Sulsel ini bangkrut," tegas dia, saat itu.
Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menkeu menilai klaim Bahtiar kurang tepat. "Penggunaan istilah 'bangkrut' kurang tepat untuk memaknai ketidakmampuan Pemprov Sulsel melunasi utang jangka pendek/panjang di tahun ini," kata dia, seperti dikutip detikcom, Senin (16/10/2023).
Kata dia, masalah Pemproc Sulsek bukan soal kemampuan melunasi utang jangka panjang, tapi terkait likuiditas alias kesulitan melunasi utang jangka pendek. Sebab, angsuran pokok utang jangka panjang telah dianggarkan di APBD 2023 pada pengeluaran pembiayaan. Menurut dia, kondisi tadi terjadi akibat Pemprov kurang hati-hari mengelola utang jangka pendek.
Solusinya, kata dia, negosiasi utang jangka pendek, restrukturisasi utang jangka panjang, optimalisasi pendapatan (PAD) dan efisiensi, serta realokasi belanja untuk menekan SILPA, dan/atau refinancing sebagai langkah terakhir.
Irwan, Staf Khusus Gubrernur Andi Sudirman Sulaiman menuding Bahtiar mendramatisir kondisi defisit menjadi bangkrut, Kata dia, defisit APBD ikhwal biasa. "Cuma menurut saya, beliau (Bahtiar) entah sengaja atau tidak, menggunakan diksi terlalu mendramatisir. Misalnya kayak bangkrut. Istilah pemerintah daerah itu bangkrut sebenarnya jarang ditemukan," jels dia, seperti dilansir detikcom, Senin (16/10/2023).
(*)