angkaberita.id

Di Batam, Menko Airlangga Ajak Malaysia-Thailand Hadapi Eropa Soal Sawit

menko perekonomian airlangga hartarto menegaskan dengan uu omnibus law cipta lapangan kerja ke depan bikin perusahaan terbatas alias pt tak perlu lagi modal minimal/foto via okezone.com

menko airlangga dan sejawatnya dari malaysia dan thailand/foto via rri.co.id

Di Batam, Menko Airlangga Ajak Malaysia-Thailand Hadapi Eropa Soal Sawit

angkaberita.id- Lewat pertemuan Indonesia, Malaysia dan Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-29 di Batam, Jumat (29/9/2023), Indonesia melalui Menko Airlangga Hartarto mengajak Malaysia dan Thailand bersama-sama menghadapi diskriminasi Uni Eropa soal sawit.

Kepada Thailand, Menko Airlangga mengajak Thailand bergabung ke Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC). Kata dia, soal kebijakan kelapa sawit perlu agresif menghadapi diskriminasi Uni Eropa.

"Kelapa sawit itu menjadi penting karena tiga negara di ASEAN produsen utama karet dan sawit," tegas Menko Airlangga saat pernyataan pers bersama usai pertemuan. Indonesia-Malysia dan Thailand lanjutnya, dapat menguasai pasar minyak sawit dunia. Karena itu, sinergi antar kawasan penting.

Apalagi, pertemuan tiga negara tadi, juga terungkap 36 proyek konektivitas di tahun 2023 senolai 57 miliar dolar AS, kemudian ada juga kerjasama KEK di 152 lokasi di tiga negara dengan nilai investasi 434 miliar dolar AS.

Kepada Thailand, Airlangga kembali mengajak bergabung Indonesia-Malaysia. "Sudah dibentuk task force antara EU dan kita, tentu dengan on board Thailand bersama kita we will be stronger," tegas Airlangga. Wakil Menlu Thailand, Julapun Amornvivat tak menyinggung ajakan ke CPOC tadi.

Sedangkan Malaysia sepakat. "Terima kasih Pak Airlangga, bagi pihak Malaysia, kita melihat kerjasama forum IMT GT penting menghadapi cabaran-cabaran ekonomi di peringkat global. Jadi seperti disebut Pak Airlangga tadi, we stronger together," tegas Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli.

(*)

Bagikan
Exit mobile version